Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Basarah Sebut Soeharto Guru Korupsi, Fadli Zon: Tak Ada Bukti

image-gnews
Fadli Zon. TEMPO/Nurdiansah
Fadli Zon. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengkritik pernyataan anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah, yang menyebut maraknya korupsi di Indonesia dimulai sejak era Presiden Soeharto. Fadli mengatakan ujaran Basarah tak tepat.

"Ucapan saudara Ahmad Basarah tidak ada bukti yang kuat," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 29 November 2018.

Baca: Partai Berkarya Minta Basarah Jelaskan Soal Soeharto Guru Korupsi

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP  Ahmad Basarah sebelumnya mengatakan guru korupsi di Indonesia adalah Presiden Soeharto. Menurut dia, korupsi mengakar pada masa mertua calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto itu berkuasa. Adapun Basarah mengatakan hal tersebut menanggapi pidato Prabowo Subianto di Singapura yang menyindir para elite pemerintahan Indonesia yang sarat korupsi dan suap-menyuap.

Menurut Fadli, krisis moneter yang terjadi kala itu lantaran adanya pergerakan arus modal yang besar dan tak terbendung. Selain itu, krisis moneter terjadi karena faktor internasional yang membuat ekonomi makin tak tentu.

Fadli lantas mengingatkan Basarah untuk menjaga ucapan. Sebab, kata dia, dikhawatirkan ucapannya itu bakal memercik ke muka sendiri. Fadli pun menyebut masa Orde Baru sebagai era pemerintah yang berprestasi.

Baca: PDIP Sebut Soeharto Guru Korupsi, Berkarya Singgung Bung Karno

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Fadli, pemerintahan saat kepemimpinan Soeharto melakukan pencapaian infrastruktur yang masif. Bahkan, kata dia, pembangunan konstan berada di angka 7 persen selama bertahun-tahun. Ia juga mengatakan Soeharto berhasil mengentaskan kemiskinan.

Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar, Mei lalu, kepada Tempo, mengatakan kasus di zaman Orde Baru benar terjadi. Muasalnya karena adanya sentralisasi kekuasaan.

Nyaring bunyi korupsi menjadi nyenyat di kuping lantaran kekuasaan yang sentralistis membuat kasus-kasus korupsi seolah-olah senyap. Pada saat itu, kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme di menjadi legal karena memiliki payung hukum berupa keputusan presiden (keppres). "Misal keppres-keppres yang memberikan kewenangan tertentu pada anak Pak Harto kala itu," kata Zainal.

Upaya melacak korupsi Soeharto pun sempat dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bank Dunia. Kedua lembaga itu meluncurkan berkas 48 halaman berjudul Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative atau Prakarsa Pengembalian Aset Curian. Dalam berkas itu dilansir sepuluh pemimpin politik paling korup di dunia. Soeharto bertengger di urutan pertama. Berdasarkan data itu, total hasil curiannya mencapai US$ 15-35 miliar atau sekitar Rp 135-315 triliun pada kurs 2007.

Baca: Tanggapi Pidato Prabowo, Basarah: Soeharto Guru Korupsi Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Golkar Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Medan, Prioritaskan Kader Partai

6 jam lalu

Ketua Tim Penjaringan Calon Wali Kota/Calon Wakil Wali Kota Medan Medan Zulchari Pahlawan (tengah) memberikan keterangan di Medan, Senin (15/4/2024). (ANTARA/ M. Sahbainy Nasution)
Golkar Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Medan, Prioritaskan Kader Partai

Untuk koalisi, Golkar mengutamakan Koalisi Indonesia Maju.


Soal Bobby Nasution Ditolak PDIP di Pilkada Sumut, Kata Gibran dan Peluang Diusung Golkar

8 jam lalu

Menantu Presiden Joko Widodo yang juga Walikota Medan, Bobby Nasution hadir ke Kantor DPP Partai Golkar pada Sabtu, 6 April, 2024. Tempo/Yohanes Maharso.
Soal Bobby Nasution Ditolak PDIP di Pilkada Sumut, Kata Gibran dan Peluang Diusung Golkar

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut menanggapi Bobby Nasution yang ditolak oleh PDIP.


PDIP Sebut Bambang Pacul Tak Berkenan Maju Pilgub Jawa Tengah 2024

10 jam lalu

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Pacul Wuryanto ditemui di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Desember 2019. TEMPO/Putri.
PDIP Sebut Bambang Pacul Tak Berkenan Maju Pilgub Jawa Tengah 2024

Djarot Saiful Hidayat mengatakan Ketua Bappilu PDIP Bambang Pacul tidak berkenan untuk ikut kontestasi pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Tengah 2024.


Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) menghadiri acara halalbihalal di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Senin, 15 April 2024. Airlangga didampingi sejumlah petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengikuti agenda tersebut. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

PAN berharap PPP mau mengikuti kontrak politik yang telah ditetapkan partai pendukung Prabowo-Gibran.


Tak Hanya dari Megawati, MK Juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

12 jam lalu

Kepala Bagian Sektap AACC Kerja Sama Luar Negeri Immanuel Hutasoit dan Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Andi Hakim menerima
Tak Hanya dari Megawati, MK Juga Terima Amicus Curiae dari BEM FH 4 PTN

MK hari ini menerima berkas Amicus Curiae dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan BEM FH dari empat perguruan tinggi.


Hasto Buka Suara soal Nasib Hak Angket di DPR: Bukan Persoalan PDIP

12 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Hasto Buka Suara soal Nasib Hak Angket di DPR: Bukan Persoalan PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pengguliran hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 bukan persoalan PDIP saja.


PDIP Dukung Langkah PPP Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

13 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Dukung Langkah PPP Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

Menurut Hasto, PDIP memiliki kepentingan agar rezim saat ini tidak menghilangkan sejarah PPP yang sudah menjadi sahabat partainya.


Hasto Ungkap Hubungan Megawati dan Jokowi, Tak Ada Pertemuan Saat Lebaran

13 jam lalu

Presiden Jokowi memberikam keterangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Hasto Ungkap Hubungan Megawati dan Jokowi, Tak Ada Pertemuan Saat Lebaran

Istana Kepresidenan sebelumnya menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

14 jam lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


Megawati Kirim Surat Amicus Curiae: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

15 jam lalu

Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
Megawati Kirim Surat Amicus Curiae: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menuliskan surat amicus curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini.