TEMPO.CO, Yogyakarta - Peta persaingan pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 yang dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu, 28 November 2018 kembali berubah. Dari enam calon ketua umum yang bersaing, dua di antaranya mengundurkan diri dan satu lainnya tidak datang.
"Tiga calon yang akan bersaing untuk posisi ketua umum yaitu Ahmad Labib, Ahmad Fanani, dan Sunanto," kata salah satu calon anggota formatur Pemuda Muhammadiyah yang juga Komandan Kokam Pemuda Muhammadiyah Mashuri Mashuda. Dua calon yang mundur saat sesi penyampaian visi misi adalah Andi Fajar Asti dan Faisal.
Baca: 2 Calon Ketua Pemuda Muhammadiyah Ini ...
Fajar dan Faisal meminta para pemilihnya mengalihkan suara kepada calon ketua umum yang mereka rekomendasikan yakni Ahmad Labib. Labib yang sebelumnya dikabarkan akan merapat ke calon ketum lainnya Ahmad Fanani, ternyata tidak terjadi.
Sedangkan kandidat yang tidak hadir adalah Muhammad Syukron yang pada Selasa petang, 27 November 2018 menyatakan menyerahkan dukungan suara kepada kandidat Sunanto.
Baca: Pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Diundur ...
Labib membenarkan ada tiga calon yang akhirnya bersaing merebut kursi ketua umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Ia membantah sudah menyerahkan dukungan untuk memperkuat kans Fanani demi melawan Sunanto. "Tidak benar itu (menyerahkan dukungan ke Fanani), saya tetap maju sendiri, saya optimistis menang."
Labib mengaku agak kecewa dengan dinamika yang terjadi dalam proses pemilihan ketum yang tertutup dari awak media itu. Menurut dia ada dinamika berlebihan yang muncul selama proses penyampaian visi misi yang berpotensi membuat pecahnya rasa persahabatan dalam muktamar. "Ada sebuah peristiwa yang terjadi dan ditangkap tak utuh oleh teman-teman sehingga menimbulkan rasa saling curiga," ujarnya.
Simak: Eks Ketua KPK: Pilih Pemimpin Pemuda ...
Labib menuturkan dinamika berlebihan itu terkait munculnya isu politik uang sampai isu adu domba antara mantan dan pimpinan pusat Muhammadiyah sekarang. Namun Labib enggan menjelaskan detil mengenai adu domba itu.
Setelah tiap calon menyampaikan visi misi, para peserta keluar ruangan. Kemudian Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Irfannusir Rasman keluar dan menjelaskan bahwa mekanisme pemilihan ketua umum akan dilakukan secara per wilayah. "Dimulai dari peserta Sumatera (untuk memberikan suara)."