TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi pertarungan elektabilitas pasangan calon presiden 2019 masih menyatakan Joko Widodo atau Jokowi unggul ketimbang Prabowo Subianto. Rilis survei Media Survei Nasional atau Median menunjukkan Jokowi saat ini meraup suara 47,7 persen.
Baca juga: Survei: Jokowi - Ma'ruf Unggul di Basis NU
"Sedangkan Prabowo 35,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam konferensi pers Elektabilitas Capres: Mampukah Jokowi Berlari Kencang dan Prabowo Mengejar? di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 27 November 2018.
Meski demikian, Rico mengatakan selisih keterpilihan kedua calon tipis. Tingkat elektabilitas Jokowi dan Prabowo hanya berjarak 12,2 persen. Menurut Rico, untuk memenuhi prasyarat petahana sukses, Jokowi seharusnya dapat meraup elektabilitas lebih dari 50 persen.
Dari pengalaman pemilihan-pemilihan kepala daerah, misalnya, petahana sukses umumnya mampu meraup elektabilitas 60-70 persen. Sedangkan angka Jokowi yang tak mencapai 50 persen dapat menjadi petanda untuk menggenjot program-program yang belum kelar digarap.
Tipisnya keunggulan elektabilitas Jokowi ini bersebab ketidakpuasan masyarakat selama ia memimpi. Dalam survei itu, masyarakat diminta menyebutkan masalah-masalah yang penting diselesaikan pemerintah. Sebanyak 48,9 persen responden menyebut, ekonomi dan kesejahteraan masih menjadi isu sentral yang belum mampu diselesaikan pemerintah.
Survei itu juga menunjukkan masyarakat tidak puas dengan subsidi dan bantuan yang acap tidak tepat sasaran. "Jika ingin suara lebih dari 50 persen, Jokowi seharus bisa menyelesaikan persepsi masyarakat terhadap persoalan ekonomi itu," ujarnya.
Responden juga menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi lantaran beberapa faktor. Misalnya korupsi pejabat di rezimnya, ulama yang banyak terlibat kasus hukum, persoalan kesehatan, keamanan, pendidikan, dan masalah moral serta sosial.
Baca juga: Survei: Jokowi Harus Waspada, Tingkat Kepuasan Publik Menurun
Adapun program utama ekonomi yang digaungkan Prabowo dalam masa kampanye dinilai bisa menjadi senjata utama untuk melumpuhkan Jokowi. Akan tetapi, itu belum berdampak signifikan bila kubu Prabowo hanya mengomentari perihal ekonomi tanpa menyediakan solusi. "Sebagai penantang, Prabowo masih dinilai belum mampu menyediakan solusi yang lebih baik dari petahana," katanya.
Survei Median ini dilakukan pada 4-16 November 2018. Survei melibatkan 1.200 responden yang dipilih dari seluruh warga yang memiliki hak pilih. Sampel untuk pemilihan responden diambil secara acak.