TEMPO.CO, Jakarta - Tiga kandidat ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyatakan berkoalisi dalam Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah 2018. Ketiga calon itu adalah Ahmad Labib, Andi Fajar Asti dan Faisal. "Koalisi ini dinamakan dengan Koalisi Ta’awun." Pernyataan ketiga kandidat calon ketum itu disampaikan dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 November 2018.
Koalisi ini dibentuk menyusul sejumlah isu yang menerpa Pemuda Muhammadiyah menjelang muktamar yang digelar di Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta 25 November 2018. Namun, ketiganya tidak menjelaskan isu itu.
Baca: Enam Kandidat Ketua Pemuda Muhammadiyah ...
Pemuda Muhammadiyah belakangan diterpa isu korupsi dana Kemah Pemuda Islam yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Polemik tentang isu itu membuat Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah saat ini Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa polisi. PP Muhammadiyah menyatakan mengembalikan duit Rp 2 miliar dari acara itu.
Muhammadiyah juga diterpa isu netralitas dalam pemilihan presiden 2019. Politikus senior PAN Amien Rais meminta Muhammadiyah menyatakan sikap mendukung untuk salah satu calon presiden. Sedangkan Ketua Umum PP Muhammadiyah berkukuh untuk netral.
Baca: Kemenpora Pastikan Pemuda Muhammadiyah ...
Ketiga kandidat itu sepakat berkoalisi supaya Pemuda Muhammadiyah tetap pada tujuan utamanya yakni dakwah. Mereka tak ingin Pemuda Muhammadiyah ditarik demi kepentingan politik atau kepentingan selain dakwah. "Kami mengajak semua peserta muktamar untuk bersama-sama bergandengan tangan demi kemajuan Pemuda Muhammadiyah Kedepan dengan semangat Ta’awun; berjama’ah, ukhuwah, kerjasama dan kolektif kolegial," kata ketiganya.
Kandidat ketua umum Pemuda Muhammadiyah 2018 terdiri dari enam orang, yakni Ahmad Fanani, Sunanto, dan Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, Faisal, dan Muhammad Sukron.