INFO JABAR - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang baru menginjak empat tahun diminta untuk aktif berpromosi. Tujuannya agar masyarakat luas mau menggunakan jasa BIJB dalam aktfitas mobilisasinya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan hal itu pada acara syukuran ke-4 tahun BIJB di area terminal BIJB, Sabtu, 24 November 2018. "Harapannya semakin eksis, promosi harus lebih gencar agar semakin populer dan dipercaya masyarakat," kata Wagub Uu.
Sebagai BUMD yang 99 persen sahamnya dimiliki Pemprov Jabar ini diharapkan segera menambah rute penerbangan baru, baik domestik maupun internasional. Saat ini bandara yang berlokasi di Majalengka ini baru memiliki lima rute penerbangan, yaitu Kertajati - Surabaya, Medan, Madinah, Lampung, dan Semarang.
Terkait nama BIJB yang akan diganti dengan nama tokoh Majalengka, hingga kini belum diputuskan. Beberapa nama telah diusulkan, antara lain KH Abdul Halim, Syarif Hidayatullah, dan Bagusrangin. "Nama-namanya sudah bagus sekali dan memiliki nilai sejarah, semoga segera diputuskan," ucapnya.
Wagub Uu juga berterima kasih kepada Gubernur Jabar periode sebelumnya Ahmad Heryawan yang lebih akrab disapa Aher. Menurut dia, Aher memiliki jasa yang besar dalam pendirian dan pembangunan bandara yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Jabar ini.
Sementara itu Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra menyatakan, ke depan BIJB secara bertahap akan menambah rute penerbangan. Di akhir tahun ini ditargetkan memiliki 14 rute penerbangan. Rute baru itu adalah Balikpapan dan Pontianak. “Kami berupaya agar di tahun 2019, rute penerbangan di BIJB bisa lebih banyak lagi," ujarnya.
Untuk mendukung itu semua, menurut Virda, landasan pacu atau runway BIJB juga diperpanjang hingga 3000 meter. Tujuannya agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di sini. Tak hanya itu, seluruh kelengkapan peralatan navigasi dijadwalkan selesai Maret 2019.
Virda mengatakan, ke depan BIJB tidak hanya akan menjadi smart airport yang akan memiliki aerocity, tetapi juga educational airport di mana prasarananya didukung dengan pojok aerospace, perpustakaan, area eksibisi, dan taman burung Merak.
Khusus untuk perpustakaan, BIJB memiliki ruang baca yang disebut "Pabukon Prak Maca" di lantai 3 ruang tunggu keberangkatan penumpang. Program itu bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jabar.
Kepala Dispusipda Jabar Taufik Budi Santoso menuturkan, perpustakaan umum Pabukon Prak Maca di BIJB ini merupakan salah satu program realisasi 100 hari Gubernur Jabar periode 2018-2023. Pabukon Prak Maca berasal dari bahasa Sunda yaitu Pabukon yang artinya adalah lemari atau rak buku. Prak Maca mengandung arti seruan untuk mengajak baca. Luasnya 4 x 4,5 meter persegi dengan koleksi buku berjumlah 700 judul dan 1000 eksemplar. “Ada juga majalah dan koran serta fasilitas e-book yang dapat diakses melalui Tablet yang sudah kami sediakan," ucap Taufik.
Jam buka layanan mulai dari satu jam sebelum keberangkatan pertama sampai dengan satu jam setelah keberangkatan terakhir. "Petugasnya berasal dari Dispusipda Kabupaten Majalengka," katan Taufik. (*)