TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Search and Rescue Mataram I Nyoman Sidakarya dan tim bakal mengirimkan 16 personel SAR untuk mencari tujuh korban insiden tenggelamnya Kapal Kargo KM Multi Prima 1 di perairan Selat Bali. "Kita akan mulai sejak pukul 5 pagi Ahad," kata Sidakarya saat dihubungi, Sabtu dini hari, 24 November 2018.
Baca juga: Detik-detik KM Multi Prima 1 Tenggelam: Dihantam Ombak, Lalu...
Dia mengatakan bakal mengerahkan kapal Reschue Boat 220 Mataram. Menurut dia, kapal tersebut digunakan karena medan yang ditempuh cukup jauh dan cuaca sedang ekstrem. "Pakai kapal yang biasa tidak bisa."
Sidakarya menuturkan lokasi kapal Multi Prima tenggelam berjarak sekitar 58,40 mil laut dari daratan terdekat, yakni di Sumbawa. Menurut dia, waktu tempuh untuk menuju lokasi diperkirakan bakal memakan waktu sekitar tujuh jam. "Makanya besok kami dari pagi sudah jalan ke lokasi."
Baca juga: KM Multi Prima 1 Tenggelam, Ini Identitas 7 ABK yang Hilang
Selain itu, kata dia, keadaan cuaca juga belum bisa diprediksi. Sebab, hingga tadi sore di kawasan perairan Bali pun masih diterjang gelombang yang cukup tinggi hingga 1-2 meter. Dia menjelaskan bahwa kapal yang tenggelam tersebut membawa bahan bangunan dan makanan ternak. Di dalam kapal tersebut ada 14 anak buah kapal. "Tujuh orang bisa diselamatkan oleh ABK kapal KM Cahaya Abadi yang juga ada di sana."
Kapal kargo KM Multi Prima 1 karam sekitar pukul 18.00 pada Kamis, 22 November 2018. Tujuh orang yang selamat berhasil dievakuasi sekitar pukul 23.00 oleh kapal Cahaya Abadi. "Tujuh orang yang selamat langsung dibawa ke pelabuhan di Probolinggo. Sampai sekarang masih menjalani pemeriksaan kesehatan."
Baca juga: KM Multi Prima 1 Tenggelam di Selat Bali, 7 ABK Belum Ditemukan
Simak kabar terbaru seputar KM Multi Prima 1 yang tenggelam hanya di Tempo.co.