TEMPO.CO, Jambi - Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Akbar Tandjung bercerita detik-detik pendiri HMI, Lafran Pane, ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada peringatan hari pahlawan 2017. Keputusan Jokowi menetapkan Lafran sebagai pahlawan terjadi di saat-saat terakhir.
Akbar menuturkan ia dan sejumlah tokoh KAHMI sempat datang ke Istana untuk meminta Jokowi menjadikan Lafran Pane sebagai pahlawan. Menurut dia, penetapan Lafran itu tak lepas dari usaha keras tokoh-tokoh KAHMI yang mendesak Jokowi agar mengabulkan permintaannya.
Baca: Keluarga Lafran Pane dan KAHMI Gelar Tasyakuran Pahlawan Nasional
Dalam pertemuan itu, Akbar mengisahkan ke Jokowi tentang motto HMI, yaitu 'Yakin Usaha Sampai (Yakusa)' untuk menunjukkan kesungguhan pihaknya memperjuangkan gelar pahlawan bagi Lafran. "Hanya dalam waktu beberapa menit saya sampaikan Yakusa, beliau panggil Menteri Sekretaris Negara (Pratikno)," kata dia di Hotel Abadi, Jambi, Sabtu, 24 November 2018.
Kepada Pratikno, kata Akbar, Jokowi menanyakan apakah ia sudah meneken surat Keputusan Presiden tentang pengangkatan pahlawan nasional atau belum. "'Kalau pak Lafran Pane belum masuk, tolong dimasukkan'," kata Akbar menirukan ucapan Jokowi.
Presiden Jokowi sebelumnya pernah pula bercerita soal pengangkatan Lafran sebagai pahlawan nasional saat menghadiri forum Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 KAHMI di Medan tahun lalu. Menurut Jokowi, KAHMI memang berperan besar di balik keputusannya itu.
Baca: Cerita Jokowi di Munas KAHMI dan Gelar Pahlawan untuk Lafran Pane
Dalam acara itu, Jokowi memuji kehebatan KAHMI lantaran mewarisi semangat HMI dan Lafran Pane. "Tapi hampir saja (tidak jadi ditetapkan) kalau saya tidak dibisiki oleh Profesor Mahfud MD, kemudian oleh Bapak Akbar Tanjung," kata dia.
Ketika itu, menurut Jokowi, Akbar Tanjung berbisik bahwa Lafran Pane merupakan tokoh dari daerah Tapanuli Selatan yang masih bersaudara dengan keluarga besar Jokowi (merujuk pada pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution). "Bapak (Jokowi) kan sebentar lagi jadi keluarga besar Nasution dan Siregar," ujar Presiden menirukan bisikan Akbar Tanjung.
Saat itu, kata Jokowi, dirinya memutuskan untuk membahas lagi rencana penetapan kepahlawanan bagi Lafran Pane bersama dengan para pengurus Majelis Nasional KAHMI. "Dan kita putuskan Profesor Lafran Pane menjadi Pahlawan Nasional," ujarnya.
Baca: Lafran Pane, Pahlawan Nasional yang Berjasa Bukan di Medan Perang