TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Relawan 212 menggunakan fasilitas di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur untuk Jambore Nasional Gerakan 212 dibatalkan oleh pengelola.
Baca juga: PA 212 Belum Pasti Berorasi Politik di Reuni Akbar 212
Dalam lembar surat yang ditandatangani Kepala Buperta Pramuka Achmad Mardianto pada 22 November 2018, pihak Buperta menginformasikan relawan 212 tidak dapat menggunakan area perkemahan. Alasannya, kegiatan ini dianggap berafiliasi dengan dukungan politik terhadap salah satu pasangan calon presiden.
Juru bicara Persaudaraan 212, Novel Bamukmin, mengaku telah menerima surat itu dari sayap relawannya. Novel menilai, surat tersebut merupakan sebuah upaya pembungkaman hak demokrasi kelompok masyarakat oleh pemerintah. “Kami merasa ada kekuasaan pemerintah. Lawan politik dibungkam semaksimal mungkin,” kata Novel kepada Tempo pada Sabtu, 24 November 2018.
Novel menilai, pembatalan kegiatan dengan dalih adanya endusan terhadap gerakan politik tertentu itu hanya mengada-ada. Musababnya, agenda jambore ini digelar justru untuk membantu pemerintah mengamankan jalannya pemilihan presiden 2019 nanti.
Novel menjelaskan, anggota jambore akan dilatih menjadi relawan yang mengawal jalannya pemungutan suara. “Orang-orang akan dilatih untuk mengamankan jalannya Pemilu agar tidak terjadi kecurangan,” ucap Novel.
Kegiatan jambore pun diklaim tidak berkaitan dengan rangkaian reuni 212 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang. Ia menyebut, waktu jambore yang rencanannya dihelat hampir bersamaan dengan reuni 212 hanya kebetulan.
Baca juga: Humas Mabes Polri Minta Reuni Akbar 212 Tak Usah Digelar
Novel mengatakan sebelumnya jambore nasional sebelumnya hendak digelar pada akhir November. Namun lantaran persoalan teknis, kegiatan kemah itu mundur berdekatan dengan reuni 212. Adapun saat ini, lantaran pihak Buperta membatakan izin penggunaan lokasi perkemahan, Novel memastikan kegiatan jambore bakal diundur.
Para relawan tengah mencari lokasi baru. Sedangkan waktu pelaksanaan kemah belum dipastikan. Relawan kini tengah berfokus menyiapkan reuni 212.
Hingga berita ini diturunkan Tempo belum berhasil mengkonfirmasi hal ini kepada Kepala Kwarnas Pramuka Budi Waseso maupun pengelola Buperta.