TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin meresmikan Tongkrongan Baru Pemuda di Masjid dan peluncuran Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Point dan ISYEF Apps di Halaman Masjid Cut Meutia. "Tujuannya adalah terwujudnya visi misi memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid," kata Syafruddin di lokasi, Selasa, 20 November 2018.
Syafruddin menjelaskan ISYEF adalah organisasi remaja binaan DMI. Menurut dia, ISYEF bergerak di pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.
Baca: Cegah Radikalisme, DMI Minta Masjid ...
Melalui sektor ekonomi yang digerakkan oleh anak-anak muda, Syafruddin berharap akan muncul aneka ragam inovasi kreatif yang meningkatkan perekonomian umat. ISYEF diharapkan bisa jadi sentra menjalin persaudaraan antarumat islam.
Ketua Dewan Pembina ISYEF, Arief Rosyid menuturkan aplikasi ISYEF Online akan fokus pada pemberdayaan ekonomi marbot masjid. Nasib umat dan bangsa selalu akan diskusikan di tempat ini. “Khususnya yang berkaitan dengan gerakan pemberdayaan ekonomi umat."
Baca: Wakil Ketua DMI Syafruddin: Politik Jangan ...
Ketua ISYEF, Atras Mafazi, menuturkan Dewan Masjid Indonesia pernah membuat survei tentang persepsi dan aspirasi generasi muda terhadap masjid. Hasilnya sekitar 73,9 persen responden membutuhkan kegiatan usaha di masjid baik dalam bentuk koperasi, mini market ataupun warung. "ISYEF hadir untuk menjawab kebutuhan generasi muda itu."
Menurut Atras, selama ini masjid hanya dijadikan sebagai tempat ibadah secara vertikal kepada Allah SWT. Padahal di masa Rasulullah SAW, masjid juga dijadikan sebagai tempat ibadah secara horizontal. "Masjid dijadikan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi, melakukan fungsi sosial, dan kegiatan-kegiatan keummatan yang lain."