TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Divisi Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, partai awalnya tak mengetahui bahwa Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu menjadi Ketua Galang Kemajuan (GK) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara. Imelda mengaku baru mengetahui hal tersebut melalui pemberitaan media massa.
Baca juga: Bupati Pakpak Bharat Kena OTT KPK, Sekda Jadi Pelaksana Harian
"Saya tidak tahu sebelumnya sampai muncul di media kemarin (Sabtu) malam. Kami juga kaget," kata Imelda kepada Tempo, Ahad malam, 18 November 2018.
Remigo diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi melalui operasi tangkap tangan (OTT) di Medan pada Ahad dini hari. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat ini diduga menerima suap terkait proyek di Dinas Pekerjaan Umum Pakpak Bharat.
Dia langsung diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan. Ahad malam, KPK menetapkan Bupati Pakpak Bharat itu sebagai tersangka. Komisi juga menetapkan dua tersangka lain, yakni Plt Kepala Dinas PU Pakpak Bharat David Anderson dan pihak swasta Hendriko Sembiring.
Pada Jumat malam, 16 November, Remigo dilantik sebagai Ketua GK Jokowi - Ma'ruf untuk daerah Sumatera Utara. Pelantikan itu berlangsung di Hotel Danau Toba, Medan, Sumatera Utara. Adiknya, Jenny Berutu, menjabat sebagai Ketua GK Ladies Sumatera Utara sejak Agustus lalu.
Sabtu malamnya, Bupati Pakpak Bharat itu juga sempat menghadiri deklarasi pemenangan Jokowi di Hotel LePolonia, Medan. Acara tersebut digelar oleh relawan Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) yang diketui istri Remigo, Made Tirta Kusuma Dewi.
Baca juga: OTT Bupati Pakpak Bharat Diduga Terkait Suap Dinas Pekerjaan Umum
Imelda mengatakan Remigo tidak berkomunikasi ihwal keputusannya berbeda pilihan dengan garis partai yang mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Namun, Imelda tak menjawab tegas apakah Bupati Pakpak Bharat itu akan dijatuhi sanksi karena hal ini.
"Kami masih menunggu penjelasan KPK. Sabar ya," ucapnya.