TEMPO.CO, Jakarta - Lima Dewan Perwakilan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) menargetkan suara 60 persen untuk pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Simak: Komentar Alex Noerdin Tak Lagi Jadi Ketua Timses Jokowi - Ma'ruf
Lima DPC tersebut adalah Kabupaten Bekasi, Karawang, Indramayu, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon. "Kami berharap target-target tersebut bisa tercapai," kata Sekjen PDIP dalam rangkaian acara Safari Kebangsaan PDIP di Cirebon, Jawa Barat pada Ahad, 18 November 2018.
Safari kebangsaan PDIP dimulai Sabtu, 17 November 2018 hingga Senin, 19 November 2018. Adapun delapan titik yang menjadi rencana tujuan perjalanan itu yakni Kabupaten Bekasi, Karawang, Indramayu, Kota serta Kabupaten Cirebon, Lamongan, Bojonegoro, dan Surabaya.
Hasto mengatakan, PDIP menggelar safari politik untuk menguatkan Jawa Barat yang menjadi salah satu provinsi utama daerah pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. "Sehingga PDIP bersama partai pengusung lainnya menggarap daerah-daerah yang penting dan strategis seperti Jabar, Banten, Aceh, dll. Daerah di mana berdasarkan pemilu 2014, yang masih harus dipompa betul," kata Hasto yang juga merupakan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf tersebut.
Pada pilpres 2014, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla, memang paling banyak kalah secara angka dari penantang-nya Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di tanah Pasundan ini.
Berdasar data KPU pada 2014, Jokowi-JK mendapat 9.530.315 suara atau 40,22 persen. Sementara Prabowo-Hatta mendapatkan 14.167.381 suara atau 59,78 suara. Pada 2019 ini, Jokowi dan Prabowo dengan pasangan yang berbeda akan bertarung kembali memperebutkan 32.636.846 pemilih di Jawa Barat. Saat ini, Jokowi mendapatkan dukungan tambahan dari dua partai besar, yakni Golkar dan PPP.
Baca: Bertabur Tokoh, Relawan Pertiwi Dukung Jokowi - Ma'ruf
Hasto optimisme kemenangan Jokowi - Ma'ruf di Jawa Barat semakin kentara karena diusung sembilan partai politik. Selain itu, kata Hasto, banyak pembangunan dan program-program Jokowi yang bisa 'dijual' setelah memimpin dalam empat tahun belakangan. "Dengan adanya perpaduan kekuatan udara dan darat, kami meyakini suara di Jabar akan mengalami perubahan," ujar Hasto.