TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Hakim perkara korupsi PLTU Riau-1 Lucas Prakoso menangkap kegusaran terdakwa Johannes Budisutrisno Kotjo saat memberi tanggapan atas kesaksian Setya Novanto dalam sidang pada 1 November lalu.
Baca juga: Jaksa Putar Rekaman Setya Novanto dan Anaknya di Sidang PLTU Riau
Hal itu pun ditanyakan Hakim Lucas dalam sidang yang berlangsung hari ini. Lucas penasaran dengan hal yang dipikirkan Kotjo saat memberi tanggapan tersebut.
“Saya sempat melihat gestur dan wajah saudara saat itu, no comment dengan nada gusar, saya mau tahu sebenarnya apa yang ada di dalam hati Anda saat itu,” kata Lucas dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 15 November 2018.
Setya Novanto saat itu bersaksi bersama koleganya di Partai Golkar, Idrus Marham. Dalam sidang itu, jaksa KPK mencecar peran Setya dalam perkara korupsi PLTU Riau-1.
Dalam dakwaan, Setya Novanto disebut berperan mengenalkan Kotjo dengan Wakil Ketua Komisi Energi DPR Eni Maulani Saragih. Setya juga disebut akan mendapatkan jatah USD 6 juta bila proyek PLTU Riau-1 berjalan. Setya mengaku mengenalkan Kotjo ke Eni Saragih. Namun dia membantah terlibat dalam proyek itu dan menerima fee dari proyek itu.
Menjelang akhir sidang saat itu, hakim memberikan kesempatan kepada Kotjo menanggapi pernyataan Setya Novanto. Kotjo menanggapi singkat. “No comment,” kata dia saat itu.
Lucas mendeteksi ada gestur dan raut wajah khawatir dalam tanggapan Kotjo. “Ini pertanyaan paling bagus, Yang Mulia,” kata Kotjo menanggapi.
Kotjo menjelaskan gusar karena tahu Setya Novanto orangnya pelupa. Untuk nama orang, tempat dan waktu, kata Kotjo, mantan Ketua Umum Golkar itu sering tidak ingat. “Jadi kalau rapat sama dia harus diingatkan,” kata Kotjo.
Baca juga: Setya Novanto Bantah Terlibat Proyek PLTU Riau-1
Selain itu, Kotjo juga mengaku terkejut dengan jawaban yang diberikan Setya dalam sidang. Menurut dia, Setya lebih banyak menjawab tidak tahu dan tidak kenal. Saat tak mau mengomentari ucapan Setya, Kotjo tahu kalau Setya tidak suka dengan tanggapannya.
Kotjo berfirasat Setya Novanto sebenarnya ingin dirinya membenarkan semua pernyataannya. “Tapi, mana saya tahu yang benar atau enggak. Jawabannya itu-itu semua,” kata Kotjo.