TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan kendati Jawa Barat sudah memasuki musim hujan tapi intensitas hujan belum merata. Saat ini intensitas hujan tinggi baru terjadi di wilayah tengah dan selatan Jawa Barat.
Wilayah utara memang paling belakangan memasuki musim hujan. Wilayah utara, terutama kawasan pantai utara Jawa Barat seperti Karawang sampai Indramayu, Cirebon secara merata baru memasuki awal musim hujan pada Desember. Tapi Tony sudah memperingatkan, "Waspadai banjir,” kata dia pada Tempo di Bandung, Kamis, 15 November 2018.
Baca: BMKG: Musim Hujan di Jawa Barat Berpeluang Ekstrem
Tony mengatakan puncak musim hujan di Jawa Barat diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2019. “Di puncak musim hujan kita perlu meningkatkan kesiap-siagaan.”
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah tengah dan selatan Jawa Barat sudah memicu bencana banjir dan longsor. Beberapa tempat karena kering tanahnya mulai retak-ratak. Kawasan dengan intensitas hujan tinggi berpotensi longsor. “Kalau daerah yang ada aliran sungai bisa tiba-tiba volume atau jumlah air hujan meningkat bisa menjadi banjir atau genangan,” kata Tony.
Baca: Banjir dan Longsor Terjang Cianjur Selatan
Tony menyarankan daerah di utara Jawa Barat bersiap sejak saat ini menghadapi kemungkinan tingginya intensitas hujan di wilayah itu pada Desember 2018. Ia menyarankan pemerintah daerah mengantisipasinya dengan membersihkan saluran air, membersihkan sampah yang menghalangi air di sungai.
Menurut Tony musim hujan saat ini terhitung normal. “Rata-rata curah hujannya sama dengan rata-rata 30 tahun terakhir.” Namun yang perlu diantisipasi adalah kejadian hujan ini cenderung terkumpul di hari-hari tertentu. “Jadi hujan yang seharusnya tersebar merata untuk 30 hari, ini hanya terjadi sehari misalnya,” kata dia.
Simak: Korban Tewas Banjir di Mandailing Natal ...
Tony mencontohkan intensitas hujan tinggi terjadi Ahad, 11 November 2018 di wilayah Bandung Raya. Dalam hujan satu hari intensitasnya sampai 50 milimeter. “Harusnya untuk sepekan, ini terkumpul sehari. Ini perlu diantisipasi.”
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, kejadian bencana banjir di awal musim hujan November sejalan dengan curah hujan tinggi di awal musim yang baru terjadi di bagian tengah dan selatan Jawa Barat. “Potensi bencana banjir itu banyak di daerah utara karena relatif datar dan banyak DAS (Daerah Aliran Sungai) yang bermuara ke utara,” kata dia di Bandung, Rabu, 14 November 2018.