TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut baik perkembangan dari proses perdamaian di Semenanjung Korea. Di KTT ASEAN-Korea Selatan, Jokowi menyebut tekad kuat yang ditunjukkan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mengupayakan perdamaian sangat diapresiasi oleh dunia dan membuahkan hasil.
Baca: Jokowi dan Presiden Cile Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Kelautan
Jokowi menuturkan, tekad Presiden Moon seolah menjadi satu dari sekian harapan di tengah banyak ketidakpastian yang sedang melanda dunia sekarang ini. "Harapan akan terwujudnya Semenanjung Korea yang aman dan stabil. Harapan baru tersebut tidak akan terjadi jika tidak terdapat tekad kuat Presiden Moon untuk mengupayakan perdamaian," kata Jokowi dalam siaran tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Rabu, 14 November 2018.
Jokowi mengatakan, Indonesia sebagai negara yang tidak hanya bersahabat baik dengan Korea Selatan, juga mempunyai hubungan bilateral dengan Korea Utara hingga lebih dari 50 tahun lamanya. Karena itu, Indonesia mendukung penuh kerja keras dan upaya perdamaian yang dijalankan di Semenanjung Korea.
"Indonesia mendukung sepenuhnya proses perdamaian ini. Pesan dukungan ini telah disampaikan secara konsisten antara lain pada saat pertemuan saya dengan PM Korea Selatan dan Utusan Khusus Korea Utara menjelang pembukaan Asian Games 18 Agustus lalu," katanya.
Baca: Pakar: Kubu Jokowi Paling Banyak Pakai Akun Robot untuk Kampanye
Kendati begitu, Jokowi menilai perlu diakui bahwa upaya tersebut belum berakhir. Kedua negara masih membutuhkan waktu dan jalan panjang hingga benar-benar tercipta perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Indonesia, kata Jokowi, akan tetap berkomitmen untuk mendukung dan turut andil dalam upaya perdamaian di Semenanjung Korea.
Secara khusus, Jokowi juga menyampaikan usulan untuk mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam peringatan 30 tahun kerja sama ASEAN dan Korea Selatan yang akan berlangsung pada 2019 mendatang, jika semua perkembangan positif terus terjadi.
"Semoga dengan pertemuan tersebut, maka komitmen Korea Utara akan semakin kuat untuk melakukan langkah menuju Semenanjung Korea yang bebas nuklir," ujarnya.
Jokowi melanjutkan, "Ke depan, insya Allah kita akan melihat ASEAN dan dua Korea menjadi pilar penting arsitektur perdamaian dan kemitraan di kawasan demi stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan bersama."