TEMPO.CO, Jakarta - Lima ulama kondang tercatat paling berpengaruh untuk elektoral dalam kontestasi pemilihan presiden 2019, termasuk di dalamnya Rizieq Shihab. Dalam sigi terbaru mereka, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan imbauan lima tokoh agama Islam terhadap sikap politik cukup didengar oleh masyarakat.
Baca: LSI Denny JA Ungkap Alasan Abdul Somad Paling Didengar Pemilih
Peneliti LSI, Ikrama M, mengatakan masyarakat menganggap ketokohan mereka bukan lagi sebagai profesi, tapi juga identitas. "Ulama lantas dijadikan patron atau contoh publik," kata Ikrama dalam konferensi pers bertajuk Ulama dan Elektoralnya di gedung LSI, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu, 14 Oktober 2018.
Survei terhadap ulama itu dilakukan pada 10-19 Oktober 2018. Peneliti melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia. Metode survei tersebut menggunakan teknik wawancara tatap muka dan kuesioner. LSI mengklaim margin of error dari penelitian mereka 2,8 persen.
Berikut ini lima ulama yang dihimpun Tempo dari hasil sigi LSI Denny JA.
1. Abdul Somad
Ustad bernama lengkap Abdul Simad Batubara itu merupakan tokoh agama yang imbauannya paling didengar oleh pemilih. Elektoral yang tercatat mendengarkan ujaran-ujaran Abdul Somad mencapai 30,2 persen.
Wakil Presiden Jusuf Kalla temani Ustad Abdul Somad jelang mengisi tausiyah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, 4 Februari 2018. Foto/Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden
Suara masyarakat yang mengikuti imbauan Abdul Somad ini berhasil mengungguli empat ulama populer lainnya. Menurut Ikrama, Abdul Somad didengarkan karena konten-konten dakwahnya. Selain itu, popularitasnya melonjak lantaran ia pernah diajukan oleh kelompok ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto saat Ijtima Ulama pertama.
2. Arifin Ilham
Arifin Ilham menempati peringkat kedua setelah Abdul Somad sebagai ulama yang imbauannya paling didengar. Pemilih yang mendengarkan Arifin Ilham ini berjumlah 25,9 persen. Sedangkan tingkat kesukaan masyarakat terhadap ustaz ini mencapai 84,4 persen.
Baca: LSI Denny JA: Imbauan Ustad Abdul Somad Paling Didengar Pemilih
Namun, dibandingkan empat ustad lainnya, kepopuleran Arifin Ilmah tercatat paling rendah. Hanya 41,2 persen pemilih yang pernah mendengar namanya.
3. Yusuf Mansur
Yusuf Mansur menempati posisi ketiga sebagai ulama yang imbauannya paling didengar. Pemilih yang mendengarkan ustad tersebut berjumlah 24,9 persen. Angka ini beda tipis dengan Arifin Ilham. Selisih angka pemilih yang menggugu imbauan kedua ustad itu hanya 1 persen.
Ustad Yusuf Mansur usai memenuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan, di Kantor OJK, Jakarta, (22/7). Ustad Yusuf Mansur dipanggil terkait bisnis investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset yang telah mengelola uang sampai Rp 500 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Meski di peringkat lebih rendah, tingkat kesukaan masyarakat terhadap Yusuf Mansur paling tinggi. Jumlah persentase masyarakat yang mengagumi sosok Yusuf Mansur mencapai 84,9 persen. Angka ini paling tinggi ketimbang dua ustad sebelumnya.
4. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym
Aa Gym termasuk salah satu ustad yang imbauannya didengar oleh masyarakat. Ia memperoleh angka persentase 23,5 persen dari pemilih. Aa Gym juga tercatat yang paling populer ketimbang empat ustad lainnya. Sebanyak 69,3 persen masyarakat pernah mendengar nama tokoh itu.
5. Rizieq Shihab
Rizieq Shihab tercatat sebagai ulama di posisi kelima yang didengarkan imbauannya oleh pemilih. Dibanding empat ulama lainnya, persentase pemilih yang mengikuti imbauan Habib Rizieq hanya 17 persen.
Baca: LSI Denny JA: 50 Persen Pemilih Dengarkan Imbauan Ulama
Persentase pengaruh Rizieq terhadap elektoral pun tercatat menurun. Pada 2016, ada 31,4 masyarakat mendengarkan imbauannya. Sedangkan pada 2018, angka itu mengempis menjadi 17 persen.
Rizieq Shihab memberikan keterangan sebelum menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, 1 Februari 2017. Rizieq diperiksa terkait kasus dugaan makar. ANTARA FOTO
Ikrama memprediksi, fenomena ini terjadi karena ada sejumlah momentum atau peristiwa yang membelit pentolan FPI itu dalam kurun waktu dua tahun. Selain itu, pindahnya Rizieq ke Arab Saudi membuat namanya tak berdengung lagi di telinga masyarakat.
Tingkat kesukaan masyarakat pun menurun. Pada 2016, Rizieq Sihab disukai oleh 67,3 persen elektoral. Sedangkan pada 2018 hanya 52,9 persen yang menggemarinya.
Meski demikian, Rizieq Shihab tercatat sebagai ulama yang populer. Tingkat popularitasnya naik lebih-kurang 4,7 persen dari 2016 ke 2018. Pada Desember 2016, tingkat pengenalan masyarakat terhadap Rizieq 48,7 persen. Sedangkan pada Oktober 2018 menjadi 53,4 persen.