TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengungkapkan alasan anggaran dana desa selalu naik setiap tahunnya. "Untuk menjaga keseimbangan kota dan desa, itu lah kenapa dana desa itu dikucurkan tiap tahun akan bertambah sehingga terjadi kemakmuran yang merata," kata JK dalam rapat koordinasi nasional dan evaluasi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tahun anggaran 2018 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 14 November 2018.
Pemerintah sudah menyalurkan dana desa sebesar Rp 200 triliun selama empat tahun ini. Anggaran itu tiap tahunnya bertambah seiring dengan meningkatnya anggaran nasional. Bahkan, kata JK, anggaran dana transfer ke daerah kini lebih besar dibandingkan dana kementerian dan lembaga.
Baca: Strategi Dana Desa Dipaparkan di Forum APO
Menurut JK, pemerintah menginginkan dana desa langsung mengalir ke desa untuk mencegah terjadinya urbanisasi besar-besaran. Sebab, ke depan akan banyak industri di daerah dan membutuhkan banyak tenaga buruh. Adapun upah buruh, jika sesuai upah minimum regional, akan lebih besar dibandingkan pendapatan petani.
UMR di sekitar Jakarta, Bekasi, Tangerang, hampir mendekati Rp 4 juta per bulan. Sedangkan petani sawah dengan lahan 0,3 hektare dikerjakan tiga orang keluarga, penghasilan paling tinggi Rp 15 juta per tahun. “Otomatis pilih kerja di industri," ujar JK.
Baca: Presiden Jokowi Ingatkan Dana Desa Harus ...
JK menuturkan pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Hal itu bisa dilakukan bila didukung infrastruktur yang baik, seperti pengairan dan jalan. Dengan begitu, JK berharap dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat. "Selama pendapatan masyarakat lebih rendah dari UMR, maka terjadi urbanisasi dan desa jadi sepi," katanya.
Desa, kata JK, harus dibuat maju, menarik, dan lebih baik untuk mencegah urbanisasi berlebihan. Sebab, jika semua penduduk desa pindah ke kota bisa menimbulkan pengangguran, dan berdampak pada angka kriminalitas yang tinggi.
Simak: Mendagri Tjahjo Kumolo: Dana Kelurahan Beda ...
Ia menyarankan agar dana desa juga diperuntukkan membangun pertanian bernilai tinggi. Misalnya, untuk membeli bibit kopi, coklat, dan holtikultura. Ia meminta agar petani tidak mengandalkan padi. "Pembangunan desa penting bagi kita semua bukan hanya pendapatan masyarakat desa naik, tapi juga menjaga keseimbangan penduduk seperti ini," kata JK.