TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta memutuskan menghentikan operasional 15 wahana permainan di area Pasar Malam Sekaten menyusul insiden bianglala terbalik pada Ahad petang, 11 November 2018. Wahana yang dihentikan operasinya itu meliputi wahana permainan yang dinilai bisa menimbulkan risiko kerawanan serupa.
Wahana yang dihentikan adalah tujuh unit bianglala dan delapan kora-kora. “Bianglala dan kora-kora tidak beroperasi mulai hari ini sampai Sekaten selesai,” ujar Walikota Yogya Haryadi Suyuti Selasa 12 November 2018. Semua wahana dikelola dua perusahaan penyedia wahana Sekaten yakni Berkah Ria asal Klaten dan Diana Ria asal Demak, Jawa Tengah.
Baca: Kronologi Insiden Wahana Bianglala Terbalik di Sekaten Yogyakarta
Pasar Malam Sekaten digelar pada 2-19 November 2018 menyediakan sekitar 40an wahana permainan dengan 512 stan.
Haryadi mengatakan keputusan untuk menghentikan semua wahana yang dinilai berisiko kecelakaan tinggi karena pengelola tidak memberikan jaminan keamanan. “Pengelola wahana tidak berani menjamin, hanya mau bertanggungjawab.”
Baca: Bianglala Terbalik, Pemkot Yogya Desak Cek Ulang Seluruh Wahana
Wali Kota mengakui selama ini tak ada standar keamanan wahana Sekaten. Sehingga, pemerintah kota memilih menghentikan semua kegiatan wahana yang berisiko. Langkah ini ditempuh karena tak ingin tradisi perayaan Sekaten menimbulkan trauma masyarakat.
Ketua Tim Pemanfaatan Lahan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) yang juga Kepala Seksi Pengawasan dan Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Kota Yogya Evi Wahyuni mengatakan pihaknya berusaha mencari korban bianglala terbalik di Sekaten itu. “Kami ingin mengetahui kondisinya dan apa yang dibutuhkan korban.” Berkah Ria, kata Evi, bersedia bertanggungjawab.
Simak:Saat Bianglala Terbalik di Sekaten, Begini ...
Dalam insiden yang divideokan warga dan sempat viral itu tampak setidaknya dari sejumlah gerbong yang terbalik salah satu gerbong berisi satu keluarga terdiri dari seorang lelaki dan perempuan dewasa, serta seorang anak bawah lima tahun.
Meskipun tak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden bianglala terbalik itu, Kapolresta Yogyakarta, Komisaris Besar Armaini mengatakan akan menyelidiki untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur kelalaian dari pengelola. “Kami akan selidiki kasus ini sampai terang benderang penyebab kecelakaan itu,” ujarnya.