Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Mengajar Generasi Milenial

image-gnews
Ilustrasi Generasi Milenial. phillipsandco.com
Ilustrasi Generasi Milenial. phillipsandco.com
Iklan

INFO NASIONAL - Generasi milenial merupakan generasi siswa yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000. Meskipun beberapa siswa milenial telah putus sekolah atau lulus di universitas dan memasuki dunia kerja, namun sebagian besar dari mereka masih berada di dalam sistem sekolah.

Rata-rata generasi milenial menghabiskan 6,5 jam setiap hari untuk membaca media cetak, elektronik, digital, broadcast, dan berita. Mereka mendengarkan dan merekam musik; melihat, membuat, dan mempublikasikan konten Internet; main video game; menonton televisi; berbicara di ponsel; dan membuat pesan instan setiap hari.

Umumnya, orang-orang muda milenial memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Mereka suka memegang kendali, tidak mau terikat dengan jadwal tambahan, dan tidak terlalu suka duduk di ruang kelas untuk belajar atau di kantor untuk bekerja. Sebaliknya, mereka lebih suka menggunakan teknologi untuk belajar kapan saja, siang, atau malam, melakukan telekomunikasi dari mana saja dan mendefinisikan "keseimbangan" dengan cara masing-masing.
  2. Mereka suka pilihan. Di lingkungan berbasis proyek, generasi milenium menggunakan teknologi untuk menyelesaikan tugas dengan cara baru dan kreatif. Kebutuhan mereka akan metode alternatif untuk menyelesaikan tugas,  menghadirkan tantangan ketika menggunakan pengukuran tradisional untuk menentukan produktivitas.
  3. Mereka berorientasi pada kelompok dan sosial. Tanpa henti terekspos ke dunia melalui media, generasi milenial terus-menerus menjalin hubungan sosial. Secara pribadi, mereka melakukan perjalanan berkelompok, belanja, dan bermain bersama. Secara online, mereka mencari peluang untuk mengidentifikasi teman-teman dalam skala yang lebih kecil, bergabung dengan komunitas, dan bergaul dengan rekan-rekan di seluruh dunia. Mereka sangat kolaboratif, berbagi apa saja yang mereka pelajari dengan orang lain yang membantu mereka membuat identitas pribadi mereka sendiri.
  4. Mereka inklusif. Generasi millennial telah diajarkan untuk toleran. Mereka tidak dibatasi oleh informasi yang tersedia di perpustakaan lokal atau oleh pencarian linear dalam ensiklopedi. Sebaliknya, mereka menggunakan internet untuk mencari informasi di seluruh dunia dan menggunakan tautan hypertext untuk belajar tentang subjek baru.
  5. Mereka berpengalaman menggunakan teknologi digital. Generasi milenial adalah yang pertama dikelilingi oleh media digital. ICT selalu menjadi bagian dari kehidupan mereka. Mereka mengharapkan media digital ini untuk mendukung pembelajarannya dan melakukan apa yang mereka butuhkan untuk dilakukan. Memang, generasi millennial dapat memanfaatkan lebih banyak fungsi ponsel, perangkat genggam, dan peralatan nirkabel lainnya.
  6. Mereka berpikir berbeda. Mereka menggunakan ICT untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
  7. Mereka lebih cenderung mengambil risiko. Jika tidak berhasil, mereka akan mencoba dan mencoba lagi.
  8. Mereka menghargai waktu istirahat karena mereka memandang hidup sebagai tidak pasti.

Tantangan Mengajar Generasi Millenial

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ruang kelas telah berubah sejak generasi milenia dalam sistem sekolah hari ini. Kurikulum berkembang, dan metodologi pengajaran baru dikembangkan untuk menyesuaikan dengan karakteristik generasi yang menghabiskan banyak waktu dirangsang oleh media digital seperti halnya di sekolah.

Guru yang mengajar dan mendidik generasi siswa milenial menghadapi tantangan berikut:

  1. Pembelajaran harus relevan dengan siswa. Belajar menjadi lebih berarti ketika mereka memahami aplikasi praktisi nformasi yang mereka terima. Konten harus spesifik, ringkas, dan cepat. Generasi milenial haus informasi dan akan mencarinya sendiri jika guru tidak menyajikan apa yang mereka anggap relevan. Karena begitu banyak informasi yang selalu tersedia, mereka tidak merasa perlu belajar setiap hal segera. Sebaliknya, mereka ingin diajari bagaimana dan di mana mereka dapat menemukan apa yang mereka butuhkan.
  2. Teknologi dapat mengalihkan perhatian. Meskipun generasi milenial paling tanggap teknologi tinggi. Penggunaan TIK di dalam kelas menuntut pendidik untuk menunjukkan bagaimana dan kapan menggunakan teknologi sebagai alat dengan tepat dan aman.
  3. Teknologi bisa mahal. Biaya yang terkait dengan penerapan sumber daya teknologi baru di lembaga akademis merupakan hal yang menakutkan. Pendanaan perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur, pengembangan profesional, dan dukungan teknis harus menjadi prioritas berkelanjutan. Biaya TIK berulang, seperti kebutuhan bagi para guru untuk dilatih berulang kali agar siap untuk menggunakan teknologi.
  4. Generasi milenial lebih andal dan terlalu banyak bekerja. Generasi paling terjadwal yang pernah ada, generasi milenial terdorong untuk berhasil tidak seperti generasi sebelumnya. Siswa sekolah menengah yang berprestasi tiba di kampus untuk menemukan dirinya tidak tertandingi, sehingga kadang mereka tidak menemukan manfaat untuk dua tahun pertama di pendidikan tinggi.
  5. Beberapa generasi milenial cenderung tidak melanjutkan pendidikan pasca sekolah menengah. Ketika pendidikan formal tidak menarik, mereka beralih ke kelompok karir yang memberikan pendidikan keterampilan, alih-alih masuk ke universitas. Meskipun mereka dapat bekerja di bisnis keluarga atau perdagangan, mereka masih memerlukan standar minimum keterampilan bisnis, komunikasi, kreatif, interpersonal dan teknis, serta etos kerja yang kuat dan integritas pribadi untuk berhasil.

Studi tentang generasi milennium terus berjalan untuk mendeskripsikan populasi siswa yang unik ini. Sementara itu, sumber daya dan kebutuhan praktik terbaik pendidikan terus berkembang. Teknologi sudah berfungsi sebagai alat luar biasa untuk membentuk dan meningkatkan lingkungan belajar. Bersamaan dengan peralatan, keterampilan literasi digital mutlak diperlukan untuk memastikan teknologi digunakan untuk melengkapi, dan bukan menggantikan metode pengajaran berkualitas inggi. Berbagai instrumen penting disiapkan untuk membentuk lingkungan pembelajaran efektif bagi siswa. Guru-guru hebat yang menggunakan teknologi digital dengan keterampilan komputasi bersertifikasi, akan menjadi pendidik paling kuat di abad ke-21. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.