TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah wahana bianglala di arena pasar malam Sekaten Yogya terbalik dan membuat sejumlah pengunjung di ambang celaka Minggu petang 11 November 2018.
Baca juga: Kronologi Insiden Wahana Bianglala Terbalik di Sekaten Yogyakarta
Insiden kecelakaan itu pun diambil alih Kepolisian Resort Kota Yogya untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dari informasi yang dihimpun Tempo di lapangan dan sejumlah sumber ada sedikitnya tiga dugaan penyebab gerbong bianglala itu terbalik.
Dugaan pertama, diperkirakan pengait poros bianglala terkunci. Pengait yang seharusnya bergerak mengikuti posisi gerbong bianglala dengan arah stabil vertikal ke atas terkunci sehingga gerakannya justru berlawanan dengan gerbong yang terus melaju ke atas.
"Saat dicek petugas jaga wahana, dugaannya ada pengait terkunci. Jadi seharusnya pengait itu ikut bergerak memutar mengikuti gerbong, tapi ini pengaitnya diam saja, akhirnya gerbongnya lama lama miring dan akhirnya berbalik," ujar seorang petugas pengamanan Pasar Malam Sekaten yang enggan disebut namanya saat ditemui di lokasi.
Sedangkan dugaan kedua penyebab gerbong terbalik karena ada ketidakseimbangan jumlah pengunjung yang naik wahana itu. Atau ada over kapasitas.
"Kemarin pas kejadian kondisi tidak hujan, Sekaten ramai, termasuk bianglala, pengunjung asal masuk gerbong-gerbong," ujar petugas keamanan tersebut.
Adapun dugaan ketiga diungkap Kepala Kepolisian Sektor Gondomanan Komisaris Polisi I Nengah Lotama. Bahwa dari laporan yang diterima pihaknya ada penumpang saat kejadian bercanda dan membuat goncangan pada gerbong bianglala. Gerbong itu lantas miring dan menyenggol gerbong lain di bawahnya.
"Ada penumpang guyon (bercanda) dan membuat gerbong miring menyenggol gerbong lain sampai berbalik," ujar Lotama.
Wakil Kepala Polres Kota Yogya Ajun Komisaris Besar Polisi Ardiyan Mustakim mengatakan seluruh pengelola wahana khususnya bianglala di Sekaten itu akan dipanggil pada Senin, 12 November 2018 guna dimintai keterangan. "Kami dalami ada unsur kelalaian atau tidak dalam kasus ini," ujarnya.
Ada tiga pengelola wahana atau perusahaan terlibat dalam Sekaten itu. Yakni Berkah Ria, Diana Ria, dan Taman Impian Jaya Ancol. Wahana bianglala yang terkena insiden dikelola perusahaan Berkah Ria asal Klaten.
Hingga tengah hari, belum ada tanda-tanda pengelola wahana Sekaten datang memenuhi panggilan polisi.