INFO NASIONAL - Tak jauh dari Pulau Damar Besar, gugusan Pulau Seribu, Jakarta, Ketua MPR Zulkifli Hasan melepas karangan bunga ke laut. Melepas Karangan bunga ke laut merupakan salah satu prosesi Peringatan Hari Pahlawan yang diselenggarakan di KRI Banda Aceh, 10 November 2018.
Dalam peringatan Hari Pahlawan itu, di mana Zulkifli Hasan menjadi inspektur upacara, berbagai kesatuan TNI, polisi, ormas pemuda, pramuka, pelajar SMA, tokoh masyarakat, dan keluarga para pahlawan nampak dengan hikmat mengikuti upacara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu.
Baca Juga:
Zulkifli Hasan mengatakan, dirinya bersyukur hari ini bisa memperingati Hari Pahlawan dengan lancar. "Mari kita lanjutkan perjuangan mereka," ujarnya.
Dikatakan, dulu para pahlawan saat berjuang tidak menanyakan apa agama, suku, dan asal usul. "Semua bersatu untuk Indonesia merdeka," tuturnya.
Menurutnya, perjalanan bangsa ini sudah panjang, Indonesia sudah 72 tahun merdeka, dan 20 tahun reformasi. Diakui, sudah banyak kemajuan yang dialami bangsa ini seperti adanya otonomi daerah. "Sebagai hamba Allah kita wajib mensyukuri hal yang demikian," ujar pria asal Lampung itu.
Baca Juga:
Meski demikian diakui juga masih banyak catatan yang selanjutnya perlu diperbaiki. Untuk itu, Zulkifli mengajak semua untuk merenungi perjuangan para pahlawan yang penuh keikhlasan.
Dirinya menceritakan pernah berziarah ke makam Gubernur pertama Jawa Timur, Suryo. Sebagai kepala daerah, Suryo lebih memilih merdeka atau mati ketika menghadapi pasukan Sekutu yang mendarat di Surabaya dan hendak menjajah kembali. "Dari Suryo inilah diharapkan kita belajar keberanian untuk mempertahankan kemerdekaan," tuturnya Zulkifli.
Pun demikian, Zulkifli Hasan menceritakan sosok Agus Salim. Agus Salim diakui sebagai peletak diplomasi Indonesia. Kutipan yang patut ditiru dari Agus Salim adalah "Memimpin adalah jalan menderita dan mengabdi". "Dari semua itu maka para pahlawan perlu dikenang," ucapnya.
Sebagai Ketua MPR, Zulkifli mengucapkan selamat kepada enam tokoh dan keluarganya yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai pahlawan di tahun ini. "Selamat kepada Keluarga A.R Baswedan, Kasman Singodimedjo, dan keluarga lainnya, di mana orang dicintai telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
Pada acara ramah tamah, Zulkifli mengingatkan, di tahun politik ini boleh beda pilihan dalam pemilu, boleh beda partai politik, namun semua harus sama dalam Merah Putih. Untuk itu, Zulkifli Hasan mengajak pada semua pihak untuk menjadi pelopor persatuan. "Kalau pikiran kita jangka pendek, nanti ada yang terluka," ucapnya.
Baginya, demokrasi sudah menjadi pilihan bangsa. Pemilu disebut sangat biasa dan terjadi lima tahun sekali. "Kita merdeka untuk bersatu dan berdaulat. Sekarang untuk bersatu adalah lewat jalan demokrasi dan pemilu," katanya.
Peringatan Hari Pahlawan yang rutin diselenggarakan di atas kapal perang kali ini, ditandai juga dengan penyerahan tali asih kepada keluarga dan pewaris sejarah korban pertempuran Aru. (*)