TEMPO.CO, Palu - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi kawasan hunian sementara pengungsi korban gempa bumi dan likuifaksi di Desa Mpanau, Kabupaten Sigi dan Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Ahad, 11 November 2018.
Hunian sementara bagi para pengungsi di Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru itu berupa tenda-tenda dari lembaga donatur, seperti dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Baca: Penataan Wilayah Relokasi Korban Gempa Palu Dimulai Tahun Depan
Dalam kesempatan itu, JK berbincang dengan para pengungsi untuk mengetahui kondisi terakhir mereka di tenda pengungsian. "Bagaimana kabar? Saya lihat wajah bapak, ibu sudah agak ceria. Sekarang tinggal dimana?' tanya dia kepada warga.
Para warga Desa Mpanau dengan kompak menjawab masih tinggal di tenda. Mereka meyampaikan agar pemerintah dapat segera memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak.
JK pun menjanjikan bahwa hunian sementara untuk semua warga korban pengungsi akan siap digunakan satu bulan lagi. Sehingga pada Desember, kata dia, warga dapat berpindah dari tenda pengungsian ke hunian sementara.
Baca: BNPB Sebut Kerugian Gempa NTB dan Sulawesi Tengah Rp 30,9 Triliun
Selain itu, kata JK, pemerintah akan mendampingi dan membantu masyarakat korban bencana di Sulteng dengan memberi santunan dana untuk membangun rumah tinggal. "Pemerintah pasti membantu, tapi yang bekerja (membangun) ya masyarakat sendiri. Jangan hanya duduk termenung melihat rumah yang sudah rubuh, kembali bekerja," ujarnya. Ia menyebutkan rumah yang rusak berat akan mendapatkan Rp 50 juta, rumah rusak menengah Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.
Usai meninjau hunian sementara di Sigi dan Petobo, JK melanjutkan perjalanan ke kantor Gubernur Sulawesi Tengah untuk memimpin rapat koordinasi lanjutan terkait rehabilitasi dan rekonstruksi Palu. Turut hadir dalam rombongan Wapres, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan Kepala BPJS Kesehatan Fahmi Idris.
Baca: Mensos Sebut Pembangunan Kota Palu Baru Butuh Waktu 2 Tahun