TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pementasan drama kolosal Surabaya Membara tahun depan tetap diizinkan. Namun, kata dia, untuk menggelar kembali acara tersebut pengamanan dan jaminan keselamatan penonton harus diperketat.
Baca: Detik-detik Insiden Saat Drama Kolosal Surabaya Membara
"Viaduk rel kereta api itu memang bukan tempat untuk menonton pertunjukan," kata Khofifah sembari menunjuk ke arah viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan, Surabaya, usai menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara pada Jumat malam, 9 November 2017.
Khofifah langsung memimpin doa di akhir pertunjukan untuk para korban meninggal. "Mudah-mudahan husnul khatimah, segala amalnya diterima dan dosa-dosanya diampuni," kata Khofifah sembari meminta pengunjung acara membaca Alfatehah.
Bagi Khofifah, pementasan drama kolosal Surabaya Membara yang berlangsung rutin selama delapan tahun terakhir dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tetap dilaksanakan. Alasannya, hal ini merupakan pengingat sejarah perjuangan "Arek-arek Suroboyo" dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia pada 10 November 1945.
"Meski malam ini jatuh korban penonton hingga ada yang meninggal dunia, tahun depan dan seterusnya pentas drama kolosal Surabaya Membara harus tetap digelar. Tentunya dengan pengamanan yang menjamin keselamatan penonton dengan lebih diperketat lagi," ujar Khofifah.
Semboyan 35 Sudah Dibunyikan