Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 498 kepala keluarga terkena dampak banjir di tiga kecamatan di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa, 6 November 2018. Juru bicara BNPB Sutopo mengatakan tiga kecamatan yang terkena dampak banjir yakni Kecamatan Cipatujah sebanyak 205 KK, Kecamatan Nunggal 193 KK, dan Kecamatan Culamega 100 KK.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Tasikmalaya Telan 5 Korban Jiwa
"BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan masih terus melakukan penanganan darurat," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 November 2018.
Ia menuturkan telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati memasuki musim hujan seperti ini. Warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi banjir dan rawan longsor diimbau untuk mengungsi. Sebabnya hujan diperkirakan masih bakal terus mengguyur. "Khawatir ada banjir dan longsor susulan."
Sutopo mengatakan imbas banjir dan longsor yang menerjang tiga kecamatan kemarin tercatat telah ada lima orang meninggal dan satu orang hilang. Bahkan Jembatan Sungai Ciandum di Jalan Raya Cipatujah roboh diterjang luapan sungai kemarin.
Jembatan Sungai Ciandum merupakan akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut. Untuk mengatasi hal itu disiapkan pemasangan jembatan darurat agar jembatan tersebut tetap dapat digunakan masyarakat. Untuk sementara arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut. "Kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya," ucapnya.
Selain Tasikmalaya, banjir melanda sembilan desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Selasa kemarin sekitar pukul 02.00 WIB. Banjir menyebabkan satu orang meninggal.
Banjir di Pangandaran terkena dampak kepada 602 KK atau 1.155 jiwa dan 4 KK atau 10 jiwa mengungsi. Penanganan darurat dan pendataan masih dilakukan oleh BPBD.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Sebab, curah hujan akan terus meningkat."