TEMPO.CO, Jakarta-Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, menduga ada rekayasa dan campur tangan intelijen hitam dalam pemasangan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di kediaman pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Arab Saudi.
Menurut Novel, Rizieq hanya dijahili oleh pihak yang ingin menjatuhkannya secara politik. "Bendera HTI itu rekayasa. Di Indonesia kan kental dengan permainan penguasa," kata Novel kepada Tempo, Rabu, 7 November 2018.
Baca: Kemenlu: Rizieq Shihab Dimintai Keterangan Aparat Keamanan Saudi
Rizieq sempat ditangkap otoritas keamanan Arab Saudi karena pemasangan bendera berlambang HTI di rumahnya. Foto bendera ini beredar di pesan-pesan pendek wartawan Selasa malam, 6 November 2018.
Dalam sebuah foto yang berbeda, Rizieq juga tampak menghadap beberapa orang berbaju cokelat dengan simbol baret di pakaiannya. Novel menilai foto-foto yang beredar banyak kejanggalan. "Kejanggalan bisa dilihat dari foto. Bagaimana Habib bisa difoto," ujarnya.
Novel curiga ada pihak yang telah mendesain masalah ini untuk melemahkan kelompoknya. Menurutnya keterangan resmi FPI akan disampaikan oleh Juru Bicara FPI Munarman.
Bendera Gerakan Ekstremis