TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjajal moda transportasi Mass Rapid Transportation (MRT) pada Selasa, 6 November 2018. Jokowi menaiki MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus.
Baca: Reaksi-reaksi Jokowi Menjawab 3 Isu yang Menyerangnya di Pilpres
Jokowi tiba di koridor pemberangkatan sekitar pukul 09.00 WIB. Mengenakan kemeja putih, Jokowi langsung memasuki gerbong kereta MRT. Jokowi didampingi sejumlah pejabat, seperti Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Jokowi langsung mencoba fasilitas di gerbong kereta, seperti kursi penumpang dan pegangan penumpang. Sebelum kereta berangkat, Jokowi melihat ruang kendali masinis. Tidak lama berselang, sirene MRT pertanda keberangkatan berbunyi. Semua pintu masuk gerbong kereta di tutup, dan kereta MRT mulai melaju pelan.
Kereta MRT tersebut membawa Jokowi dan rombongan ke Lebak Bulus. Perjalanan melewati 13 stasiun itu ditempuh selama 20 menit.
Proyek pengerjaan MRT Jakarta fase 1 telah dilakukan sejak Oktober 2013. Jalur kereta cepat sepanjang 16 kilometer itu menelan biaya sebesar Rp 16 triliun yang pendanaannya merupakan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Baca: Yusril Ihza Mahendra Jadi Pengacara Jokowi, Ini Respons PBB
Saat ini, jalur MRT fase 1 memiliki 13 stasiun yang terbentang dari Lebak Bulus ke Bundatan HI. Direktur Utama Mass Rapid Transportation (MRT) Jakarta William Sabandar mengatakan rencananya tiap stasiun akan memiliki tema yang berbeda-beda dan multifungsi. "MRT akan beroperasi secara komersial mulai Maret 2019," kata William.
Dia mengatakan masyarakat tak hanya akan menggunakan stasiun MRT untuk naik menuju kereta, tetapi juga untuk menyeberang jalan dan berbelanja. Selain itu, stasiun MRT dirancang ramah terhadap penyandang disabilitas dan tahan terhadap guncangan gempa hingga 8 skala Richter serta terjangan banjir.