Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Tim Basarnas, Cari Korban Lion Air dan Makan di Angkringan

image-gnews
Anggota Basarnas mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Pantai Karawang Utara, Jawa Barat, Jumat, 2 November 2018. Rumah Sakit Polri Kramat Jati berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban Lion Air JT-610, dengan nama Monni, Candra Kirana dan Hizkia Jorry Saroinsong. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Anggota Basarnas mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Pantai Karawang Utara, Jawa Barat, Jumat, 2 November 2018. Rumah Sakit Polri Kramat Jati berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban Lion Air JT-610, dengan nama Monni, Candra Kirana dan Hizkia Jorry Saroinsong. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berhari-hari menyelam di laut Tanjung Karawang untuk mencari korban pesawat Lion Air JT 610, pikiran anggota Basarnas Special Group atau BSG tak lepas dari keinginan menyantap hidangan sederhana di daratan. Dua anggota tim khusus itu adalah Riqi , 26 tahun dan Taufiq Mujiono (31).

Baca juga: Tiga Korban Lion Air JT 610 Teridentifikasi dari Sepatu dan Tato

"Saya 2-3 hari di laut, lalu ke darat, nanti balik lagi," kata Riqi kepada Tempo di Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 5 November 2018. Setiap kali kelar bertugas, ia membayangkan menu-menu makanan sederhana di angkringan.

Nasi bungkus alias nasi kucing, gorengan, dan aneka macam sate, lengkap dengan wedang jahenya menjadi santapan yang tak terpisahkan dari pikirannya sepanjang perjalanan mendarat ke dermaga JICT. Tenda-tenda penjaja makanan ala tongkrongan sederhana masyarakat Yogyakarta itu memang banyak dijumpai di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kala petang hari.

Tak berlainan dengan Riqi, Taufiq juga membayangkan santapan senada. Bagi keduanya, angkringan adalah medium paling pas untuk berelaksasi. Sedangkan suasana hangat dan obrolan yang teramu antar-pembeli di bawah tenda angkringan menjadi penyegar pikiran setelah berhari-hari bergelut dengan gelombang laut yang tak tentu.

Riqi dan Taufiq sama-sama menyebut angkringan sebagai sarana refreshing. Mereka bercerita, kendati sudah terlatih bertugas di medan bencana, tim BSG perlu waktu untuk mengendurkan pikiran.
"Karena penat juga kan di laut. Selain fisik capek, pikiran juga," ujar Riqi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam operasi pencarian korban dan serpihan badan pesawat Lion Air JT 610, Riqi dan Taufiq bertugas sebagai penyelam. Sejak hari pertama peristiwa kecelakaan pada 29 Oktober lalu terjadi, mereka sudah turun ke titik koordinat lokasi diduga jatuhnya pesawat.

Baca juga: Seorang Penyelam Meninggal Saat Pencarian Pesawat Lion Air JT 610

Keduanya menyelam saat sebagian wilayah perairan masih tercampur minyak avtur. Di dalam laut dengan kondisi gelombang tinggi dan berlumpur, mereka bergerilya mencari korban. Dalam benak keduanya, masih ada korban yang selamat untuk segera dievakuasi. Namun keinginan itu pupus saat menyaksikan kondisi terakhir mayat.

Dalam kondisi yang demikian, tekanan yang dihadapi bukan hanya fisik, tapi juga nurani. Riqi mengaku ingin segera menemukan korban sampai tuntas lantaran membayangkan kondisi keluarga yang menanti.

Berkantong-kantong jenazah yang berhasil diangkut ke darat pun membuat keduanya sedikit berlega hati. Setelah mengelarkan tugas itu, mereka butuh sejam-dua jam untuk mencari hiburan sederhana: mengenyangkan perut dan memanjakan lidah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

8 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

12 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

1 hari lalu

Pesawat Lion Air. FOTO/Instagram/LionAir
Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.


Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

11 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

13 hari lalu

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli
Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.


Kasus Suap Rp 8,6 Miliar Eks Kabasarnas Henri Alfiandi, Kuasa Hukum Sebut Dana Komando Sudah Berjalan Lama

15 hari lalu

Henri Alfiandi. Twitter/SAR_Nasional
Kasus Suap Rp 8,6 Miliar Eks Kabasarnas Henri Alfiandi, Kuasa Hukum Sebut Dana Komando Sudah Berjalan Lama

Kuasa hukum eks Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi mengatakan sistem dana komando sudah berjalan lama. Dinikmati oleh berbagai pihak.


Didakwa Terima Suap Rp 8,6 Miliar, Segini Harta Kekayaan Bekas Kabarnas Henri Alfiandi

16 hari lalu

Kkepala Basarnas RI periode 2021-2023, Henri Alfiandi saat ini diserahkan KPK kepada Puspom Mabes TNI karena berstatus sebagai anggota TNI, dalam tindak pidana korupsi pemberian suap sebesar Rp.88,3 miliar terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas Tahun 2021 - 2023. Twitter/SAR Indonesia
Didakwa Terima Suap Rp 8,6 Miliar, Segini Harta Kekayaan Bekas Kabarnas Henri Alfiandi

Bekas Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi didakwa terima suap Rp 8,6 miliar. Berapa harta kekayaannya?


Alasan Eks Kabasarnas Henri Alfiandi Ajukan Eksepsi usai Didakwa Terima Suap Rp 8,6 Miliar

16 hari lalu

Kkepala Basarnas RI periode 2021-2023, Henri Alfiandi saat ini diserahkan KPK kepada Puspom Mabes TNI karena berstatus sebagai anggota TNI, dalam tindak pidana korupsi pemberian suap sebesar Rp.88,3 miliar terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas Tahun 2021 - 2023. Twitter/SAR Indonesia
Alasan Eks Kabasarnas Henri Alfiandi Ajukan Eksepsi usai Didakwa Terima Suap Rp 8,6 Miliar

Penasihat hukum Henri Alfiandi, Adrian Zulfikar, menjelaskan alasan kliennya mengajukan eksepsi usai didakwa menerima suap sebesar Rp 8,6 miliar.


Didakwa Terima Suap Rp 8,6 Miliar, Eks Kabasarnas Henri Alfiandi Ajukan Eksepsi

17 hari lalu

Masih hangat soal dugaan kasus korupsi yang dilakukan Kepala Basarnas 2021-2023 Marsekal Madya TNI (Purn) Henri Alfiandi.
Didakwa Terima Suap Rp 8,6 Miliar, Eks Kabasarnas Henri Alfiandi Ajukan Eksepsi

Eks Kepala Basarnas, Henri Alfiandi, mengajukan eksepsi usai didakwa menerima suap Rp 8,6 miliar dalam pengadaan alat-alat di Basarnas.