TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono, menyebut ada sejumlah dugaan pelanggaran aturan dalam demonstrasi Save Tampang Boyolali yang berlangsung Ahad kemarin, 4 November 2018. Aksi Save Tampang Boyolali itu digelar untuk memprotes pernyataan Prabowo Subianto sebelumnya.
Baca: Hadiri Haul Mbah Priuk, Prabowo Tak Mau Dianggap Berkampanye
Ferry merinci, pelanggaran pertama ialah adanya dugaan politisasi dan mobilisasi massa oleh Bupati Boyolali Seno Samodro. Dia menyebut kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu membelokkan pernyataan Prabowo menjadi seolah-olah merendahkan masyarakat Boyolali.
"Bupati Boyolali memplintir itu seakan-akan Pak Prabowo dan kemarin memobilisasi massa. Dugaan kami ada ASN (Aparatur Sipil Negara) yang dimobilisasi," kata Ferry kepada Tempo, Senin, 5 November 2018.
Kedua, ujar Ferry, tim Prabowo menemukan adanya ujaran kebencian dalam aksi massa itu. Dia mengklaim tim memiliki bukti berupa rekaman video orasi dan spanduk-spanduk yang dibentangkan. Dia mencontohkan, salah satu ujaran kebencian ialah kata makian yang diucapkan setelah nama Prabowo.
Adapun dugaan pelanggaran yang ketiga, menurut Ferry, adalah penggunaan kawasan hari bebas kendaraan bermotor alias area car free day (CFD). Ferry menganggap, padahal demonstasi Save Tampang Boyolali itu bermuatan politik.
Baca: Ribuan Orang Protes Candaan Prabowo Soal Tampang Boyolali
Ferry mengimbuhkan, tim Prabowo akan mengkaji temuan dugaan pelanggaran itu untuk dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu. Namun, dia mengatakan tim akan menyikapi polemik tampang Boyolali ini dengan bijaksana. "Kami minta juga masyarakat Boyolali agar tidak terpancing," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Ahad kemarin, ribuan orang yang tergabung Forum Boyolali Bermartabat menggelar aksi di jalan-jalan Boyolali. Beberapa titik aksi di antaranya Bundaran Simpang Lima, Patung Kuda Boyolali, Tugu Susu Murni, dan Gedung Mahesa Dome Boyolali.
Sebelumnya, beredar video pidato Prabowo saat menghadiri peresmian Badan Pemenangan Daerah Boyolali. Prabowo sedang berbicara tentang kemiskinan sebelum mengucapkan soal tampang Boyolali.
Prabowo mengabsen tiga nama hotel bintang lima di Ibu Kota. Setelah itu, ia mengatakan bahwa ejaannya sulit hingga masyarakat saja tak mampu mengucapkannya. Prabowo lantas berseloroh bila audiensnya saat itu masuk hotel mewah, mereka akan diusir.
"Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian ya tampang Boyolali ini. Betul?" tanya Prabowo. Peserta kampanye terdengar tertawa. Lontaran kalimat ini menjadi kontroversi lantaran candaan Prabowo ditangkap sebagai kalimat yang tidak sopan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANTARA