TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berkomitmen bekerja cepat menginvestigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 berjenis Boeing 737 Max8.
Baca: Sinyal Ping CVR Lion Air JT 610 Kembali Menghilang
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan penerbangan sipil sudah semakin aman. Pada 2017, meski ada kecelakaan, namun tak ada korban jiwa. "Kejadian ini (jatuhnya Lion Air) begitu mencengangkan karena menelan korban begitu banyak," ujarnya di Kantor KNKT, Jakarta, Ahad, 4 November 2018.
Nurcahyo menuturkan dunia sedang menunggu hasil investigasi. Mereka ingin mencari penyebab kecelakaan dan upaya pencegahan agar peristiwa serupa tak terulang.
Untuk itu KNKT akan berusaha bekerja cepat. Berdasarkan undang-undang, KNKT diberikan waktu selama 12 bulan. Namun waktu investigasi bisa diperpanjang hingga selesai. "Harapan kami menyelesaikan segera karena dunia menunggu, karena pencegahan ini untuk seluruh dunia," ujar Nurcahyo.
Baca: Basarnas Sudah Kumpulkan 138 Kantong Jenazah Korban Lion Air
KNKT baru akan memulai analisis data yang dikumpulkan selama tujuh hari pencarian sejak jatuhnya pesawat pada Senin pagi ini. Salah satu datanya ialah Flight Data Recorder (FDR) yang memiliki 1.800 parameter.
"(Investigasi) tentu tidak akan selesai 1-2 hari apabila parameternya begitu banyak. Apabila ada keanehan dan kerusakan, kami harus lihat lagi data perbaikan. Kami sudah ada data awal apa yang terjadi, tapi analisis masih akan panjang," katanya.