TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air berjenis Boeing 737 Max 8 dengan nomor penerbangan JT 610 akan berhenti sementara. Begitu pula dengan pencarian badan pesawat.
"Kapal Baruna Jaya I milik BPPT yang digunakan tim KNKT untuk melakukan pencarian CVR dan badan pesawat akan kembali ke dermaga untuk melakukan pengisian bahan bakar," kata Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo di Kantor KNKT, Jakarta, Ahad, 4 November 2018.
Baca: Temuan KNKT Setelah Berhasil Unduh Data FDR Lion Air JT 610
Sebelum kapal bersandar mengisi bahan bakar, hari ini tim melakukan penyelaman untuk mencari CVR. Namun alat tersebut masih belum ditemukan.
Nurcahyo menuturkan tim masih menerima sinyal penanda keberadaan CVR namun sinyal tersebut lemah. "Kemungkinan karena lumpur," kata dia. Ia pun menyebut saat Flight Data Recorder (FDR) ditemukan, posisinya berada sekitar 1,5 meter di dalam lumpur.
Menurut Nurcahyo, sinyal yang lemah tak perlu dikhawatirkan. Ia mengatakan sinyal akan tetap ada selama baterai bertahan. Biasanya baterai CVR akan kuat hingga 30 hari.
Baca: Evakuasi Lion Air, Penyelam Ungkap Kendala Lain di Dasar Laut
Operasi SAR gabungan evakuasi kecelakaan Lion Air JT 610 sudah memasuki hari ke-7. Misi seharusnya berakhir hari ini namun Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya M Syaugi memutuskan untuk memperpanjang waktu pencarian selama tiga hari karena CVR masih belum ditemukan.
CVR merupakan bagian black box yang menyimpan data penerbangan. Dalam CVR berisi data rekaman suara di kokpit pesawat seperti komunikasi antara pilot dan pengawas, pilot dengan ko-pilot, pilot dengan cabin crew.
Bagian black box yang lain, yaitu Flight Data Recorder (FDR) sudah lebih dulu ditemukan. KNKT berhasil mengunduh datanya dan akan mulai menganalisanya besok, Senin, 5 November 2018.
Baca: Temukan Black Box Lion Air, Ini Langkah yang Akan Dilakukan KNKT