Warga keluar masuk Indonesia - Malaysia tanpa paspor, hanya mengandalkan kedekatan sebagai sesama suku Dayak Bidayuh. Sebagian penduduk suku ini mendiami di Kampung Sepit, wilayah Serawak.
Kondisi sekolah di Desa Pala Pasang. TEMPO/Dewi Nurita
Masyarakat yang hidup di perbatasan tak banyak yang memiliki kartu tanda penduduk, terlebih lagi paspor. Jumlah penduduk yang mempunyai KTP tak lebih dari separuh. Sulitnya mengurus surat-surat menjadi salah satu faktor penyebabnya. Untuk mendapatkan KTP, penduduk di sana harus mengurus di Entikong yang jaraknya sekitar 3-4 jam. Apabila kondisi cuaca sedang tidak bagus, perjalanan menggunakan sepeda motor menuju Entikong bisa lebih dari 4 jam.
Sulitnya akses jalan dan minimnya fasilitas pendidikan membuat warga di ujung barat Tanah Borneo ini rata-rata hanya bersekolah sampai SD. Hanya sebagian kecil yang melanjutkan sekolah hingga SMP atau SMA. Bahkan, hampir tidak ada penduduk di sana yang pernah belajar sampai tingkat perkuliahan.