Kendati demikian, dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, sekolah ini tetap menerapkan kurikulum 2013, seperti yang dicanangkan pemerintah pusat. "Karena kekurangan guru, anggota Satgas Pamtas (Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan) TNI juga ikut mengajar di sini," ujar Sofyanus.
Sofyan menyadari tidak bisa banyak dari pemerintah. Meski begitu, dia menyampaikan keinginanya agar pemerintah sedikit memperhatikan pendidikan di dusun terisolir tersebut. "Setidaknya pemerintah memberi bantuan buku-buku," ujar Sofyanus.
Kepala Sekolah SD Negeri 16, Gun Jemak Sofyanus. TEMPO/Dewi Nurita
Kondisi yang tampak di Desa Pala Pasang, tak jauh dari desa itu, hampir sama. Anak-anak belajar di bangunan sekolah yang berlantaikan tanah dan beratapkan seng.
Di Dusun Tembawang, yang letaknya tak jauh dari Dusun Gun Jemak, kondisinya lebih memprihatinkan. Di sana tak ada sekolah. Anak-anak di dusun itu terpaksa bersekolah di Kampung Sepit yang wilayahnya masuk Serawak, Malaysia. Wilayah itu bagian negeri Jiran yang terdekat dari dusun itu. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki.