TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 2 November 2018. Di sana, ia mengadakan rapat bersama tim gabungan penyelamat jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di sebuah tenda selama lebih kurang 30 menit.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi lebih dulu memberikan paparan. Ia menjelaskan mengenai penemuan kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 beberapa waktu lalu.
Baca: Cari Korban Lion Air, TNI-Polri Cirebon Sisir Perairan Indramayu
Selanjutnya, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi menjelaskan tentang penemuan black box yang baru sebagian, yaitu Flight Data Recorder. "Ada FDR menyimpan data-data kecepatan, sudut arah," kata Syaugi saat menyampaikan paparannya.
Syaugi mengatakan bagian black box lainnya, yaitu Cockpit Voice Recorder masih belum ditemukan. "Kalau bisa ditemukan lebih baik. Termasuk barang identitas," katanya.
Baca: Saat Masyarakat Tuntun Motor di Depan Rumah Duka Korban Lion Air
Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018. Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu hilang kontak pada pukul 06.32 atau sekitar 12 menit setelah terbang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta. Saat itu disebutkan pesawat hilang di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” atau sekitar Karawang.
Pesawat dengan registrasi PK-LQP itu dipiloti Kapten Bhavye Suneja dan kopilot Harvino. Keduanya bersama enam awak kabin mengangkut 181, yang tiga di antaranya adalah anak-anak dan bayi. Adapun black box Lion Air ditemukan pada Kamis pagi oleh tim penyelam di kedalaman 32 meter.
Baca: RS Polri Telah Terima 255 Data Ante Mortem Korban Lion Air