TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengunjungi keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 di Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto atau RS Polri Kramatjati. Dalam pertemuan dengan keluarga, Tjahjo mengatakan Kementerian Dalam Negeri akan membuka posko kependudukan dan catatan sipil di RS Polri untuk mempermudah mengurus surat kematian.
Baca: BPPT Menduga Lion Air JT 610 Hancur Berkeping-keping
"Kami ikut berduka cita dan prihatin kepada keluarga korban. Kami juga membawa tim Disdukcapil untuk membantu tim DVI dalam proses identifikasi korban dengan menyinkronisasi data yang kami punyai," kata Tjahjo setelah mengunjungi keluarga korban, Kamis, 1 November 2018.
Tjahjo mengatakan posko Disdukcapil dibuka selama 24 jam. Mereka bakal membantu tim DVI mencari nama lengkap korban dan data-data lainnya. "Termasuk juga pengurusan surat kematian, supaya satu atap dan mudah bagi keluarga korban dalam pengurusannya," kata Tjahjo.
Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pada Senin pagi, 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat dengan tujuan Pangkalpinang itu membawa sebanyak 189 penumpang termasuk 8 awak kabin.
Baca: Sertu Marinir Hendra Syahputra, Penemu Black Box Pertama Lion Air
Hari ini, tim yang terdiri dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT), dan TNI menemukan kotak hitam atau black box Lion Air JT 610. Meski sudah dalam keadaan tidak sempurna karena terbelah, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) optimistis black box tersebut bakal membuka misteri penyebab jatuhnya Lion Air JT 610.
Aqib Sofwandi
Baca perkembangan berita seputar Lion Air JT 610 di Tempo.co