TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, mengatakan ia bukanlah satu-satunya pegawai KPK yang mengalami serangan dan teror. Dia menuturkan banyak pegawai KPK lain yang juga mengalami serangan dan ancaman ketika menyidik suatu kasus korupsi.
Baca: ICW Pertanyakan Komitmen Pemerintah terhadap Kasus Novel Baswedan
"Saya bilang banyak karena lebih dari lima, banyak pegawai lainnya yang diserang juga," katanya dalam acara peringatan 500 hari teror terhadap dirinya di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 1 November 2018.
Novel disiram dengan air keras pada 11 April 2017 di dekat kediamannya di Jakarta Utara. Akibat serangan cairan korosif itu, mata kiri Novel hampir buta. Hingga kini, pelaku penyerangan Novel belum tertangkap.
Baca: Pimpinan KPK Meyakini Penyerang Novel Baswedan akan Terungkap
Namun, menurut Novel, masih banyak serangan yang dialami pegawai KPK dan belum diketahui publik. Dia menyebutkan rumah perlindungan (safe house) KPK pernah diserbu tanpa aturan hukum. Pegawai KPK juga pernah diculik.
Selain itu, Novel melanjutkan, rumah penyidik pernah diteror dengan bom palsu. Penyidik juga ada yang pernah diancam dibunuh hingga mobilnya pernah disiram dengan air keras. Ia mengatakan aktor di balik serangan tersebut belum pernah diungkap. "Banyak lagi hal-hal lain," ucapnya.
Baca: Wadah Pegawai KPK Peringati 500 Hari Teror ke Novel Baswedan