TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mendatangi Rumah Sakit Polri Said Soekanto, Jakarta Timur untuk memantau proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Sebanyak 128 warga Babel menjadi korban kecelakaan tersebut.
"Keluarga korban meminta cepat untuk melakukan proses identifikasi. Dalam hal ini, harapan kita semoga dalam waktu cepat teridentifikasi," kata Erzaldi di RS Polri Said Soekanto pada Rabu, 31 Oktober 2018.
Baca: Basarnas Temukan Titik Objek Diduga Puing Lion Air JT 610
Erzaldi mengatakan bahwa keluarga korban yang berada di Kepulauan Bangka Belitung telah diberangkatkan juga ke Jakarta guna kepentingan pemeriksaan DNA dan pemberian data ante mortem. Menurut dia, semua keluarga korban sudah melapor.
"Namun masih ada satu keluarga korban yang belum melapor. Korban akan mendapatkan santunan oleh Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta. Kita ketahui, banyak keluarga korban juga berdomisili di Jabodetabek," kata Erzaldi.
Baca: Basarnas: 49 Kantong Jenazah Lion Air Sudah Dikirim ke RS Polri
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pada Senin pagi, 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat dengan tujuan Pangkalpinang itu membawa sebanyak 189 penumpang termasuk 8 awak kabin.
Saat ini, tim gabungan Basarnas masih melakukan pencarian korban dan badan pesawat yang diduga tenggelam. Sebanyak 49 kantong jenazah telah berada di RS Polri untuk diidentifikasi.
AQIB SOFWANDI
Baca: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Jalani Trauma Healing di RS Polri