Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahyudin: Waspadai Tantangan Kebangsaan dari Sisi Internal

image-gnews
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Timur, di Gedung Wanita Bina Rahayu Lembuswana, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Oktober 2018.
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Timur, di Gedung Wanita Bina Rahayu Lembuswana, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Oktober 2018.
Iklan

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan seluruh elemen bangsa, agar waspada terhadap tantangan kebangsaan internal yang sekarang tengah dihadapi bangsa Indonesia. 

Berdasar dari TAP MPR No.VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Mahyudin mengungkapkan ada beberapa hal terkait tantangan kebangsaan dari sisi internal yang harus diwaspadai. Di antaranya soal pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme daerah.

"Pengabaian dan disparitas seputar kesejahteraan daerah akan menimbulkan kecemburuan sosial dan timbulnya kesenjangan sosial,"ujarnya saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Timur, di Gedung Wanita Bina Rahayu Lembuswana, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Oktober 2018.

Efek dominonya, lanjut Mahyudin, adalah muncul berbagai keinginan dan perlawanan untuk melepaskan diri dan berdiri sendiri.  Inilah yang dulu terjadi dengan aksi separatis di Aceh dengan GAM-nya dan OPM di Papua.  Mereka merasa daerahnya kaya tapi penduduknya malah tertinggal.

Pelaksanaan pembangunan yang berlandaskan Pancasila yang salah satu silanya adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah solusi tepat untuk bangsa Indonesia menghadapi tantangan tersebut. Inilah yang harus diperhatikan dan ditekankan.

"Aksi separatis dan potensi disintegrasi terbukti hilang dengan sendirinya ketika kesejahteraan daerah diperhatikan dan keadilan sosial diperhatikan. Di antaranya dengan otonomi daerah dan otonomi khusus.  Dengan itu, daerah-daerah yang tadinya tertinggal mampu mengejar ketertinggalannya," ucap Mahyudin.

Namun, tidak semua daerah mesti dibuat otonomi khusus. Apalagi daerah tersebut memiliki kekayaan sumber daya alam yang tinggi seperti Kalimantan Timur (Kaltim). "Yang perlu diperhatikan adalah, bagaimana pembangunan berlangsung efektif dan bermanfaat serta diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia khususnya rakyat Kaltim," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tantangan bangsa lainnya yang perlu diperhatikan dan diwaspadai, menurut Mahyudin adalah, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa. "Maraknya kepala-kepala daerah juga pejabat-pejabat publik lainnya yang terkena OTT KPK karena tersandung kasus korupsi, adalah bukti bahwa makin minimnya keteladanan dari sosok oknum-oknum pemimpin.  Saking seringnya, Indonesia sudah memasuki darurat korupsi," katanya.

Ditegaskan Mahyudin, melihat fakta menyedihkan tersebut, integritas sangat dibutuhkan Indonesia.  Integritas akan muncul dari kesadaran diri.  Sadar bahwa jabatan apa pun posisinya adalah amanah rakyat, bukan untuk mencari kekayaan.

"Untuk mencapai ke sana mulailah dari diri kita sendiri dan saat ini. Sebab, kalau bukan dari kita siapa lagi yang akan memulainya, dan kalau tidak dimulai sekarang kapan lagi. Mulailah dari hal sederhana, misal bagaimama bersikap kepada lambang negara, kepada bendera, dan bagaimana sikap mendengarkan lagu kebangsaan.  Dengan begitu akan tertanam rasa cinta kepada bangsa, negara, rakyat, dan akan terpelihara dari hal-hal yang menyakiti rakyat," ujarnya.

Peran para ibu, lanjut Mahyudin, dalam hal tersebut sangatlah penting.  Sebab, pendidikan awal dan efektif adalah dari rumah.  Di sinilah peran ibu kepada anak-anaknya.  Jika seorang ibu wawasan kebangsaan serta pemahaman akan nilai-nilai luhur bangsanya kuat, maka akan tertular kepada anak-anaknya.

"Jadi jangan remehkan peran dan kiprah ibu-ibu untuk kemajuan bangsa.  Sosialisasi yang ditujukan kepada ibu-ibu, juga dengan maksud memperkaya wawasan kebangsaan dan nilai-nilai luhur bangsa para ibu," kata Mahyudin. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.