TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jawa Barat Deden Ridwansyah mengatakan kondisi bawah laut di lokasi penemuan serpihan pesawat Lion Air JT 610 mirip dengan kondisi jatuhnya pesawat AirAsia pada akhir 2017 lalu.
Baca juga: Lion Air Jatuh, Jokowi: Hati Saya Bersama Keluarga Korban
"Kondisi lautnya berarus," kata Deden di Pantai Pakis Jaya, Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018.
Pada 2017 Pesawat Air Asia QZ8501 berangkat dari Surabaya menuju Singapura pada pukul 05.27 WIB. Pesawat itu hilang kontak pada pukul 07.27 WIB. Sebelumnya, pesawat jenis Airbus A320-200 itu terbang di ketinggian 32 ribu kaki, tapi pilot meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki.
Menurut Deden, kondisi di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu menjadi tantangan tersendiri bagi para penyelam untuk mencari titik bangkai pesawat dan korban. Terlebih, kata Deden, air laut di dalam lokasi penemuan serpihan pesawat itu telah tercampur dengan minyak avtur pesawat sehingga keruh.
Dalam upaya mencari titik bangkai pesawat dan korban, tim SAR mengerahkan 100 penyelam. Penyelam tersebut masing-masing memiliki waktu 30-40 menit untuk terjun di lokasi pencarian.
Mereka bakal bertugas menyelam di kedalaman 30-35 meter. Deden menjelaskan, lokasi penyelaman berjarak sekitar 6 nautical miles atau 40,2 kilometer dari bibir Pantai Pakis Jaya. Menurut Deden, lokasi ini merupakan titik mula penemuan serpihan bangkai pesawat, mayat, dan identitas korban.
Sementara itu, lokasi penyelaman berada di radius 1 nautical miles atau 6,7 kilometer. Sedangkan lokasi pemantauan berada di radius 2 nautical miles atau 13,4 kilometer dari titik penemuan serpihan bangkai pesawat.
Baca juga: Besok Selasa RS Polri Mulai Identifikasi Korban Lion Air JT 610
Selama pencarian hari pertama, cuaca di perairan Tanjung Karawang cerah sehingga memudahkan tim gabungan mencari dan mengevakuasi korban. Di lokasi tersebut, terdapat 23 kapal berjaga. Pencarian di permukaan laut akan dilanjutkan malam nanti, sedangkan pencarian di bawah laut telah dihentikan pada sore tadi pukul 17.00 WIB.
Tim SAR memastikan akan menambah personel gabungan esok untuk mencari bangkai pesawat Lion Air JT 610. Deden menjelaskan, selama seluruh korban dan bangkai pesawat belum ditemukan, tim akan terus melakukan pencarian sampai 7 hari.