TEMPO.CO, Sidoarjo - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta generasi muda Indonesia untuk mengenang kembali peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada 1928. Kongres para pemuda Indonesia dari berbagai wilayah yang saat itu berlangsung di Batavia menegaskan kesepakatan satu tanah air, bangsa, dan bahasa yakni Indonesia.
Baca: Jembatan Suramadu Gratis, Jokowi: Negara Tak Hitung Untung Rugi
Jokowi menuturkan di tangan pemuda Indoensia bisa maju. "Oleh sebab itu, kita utamannya para pemuda harus bergandengan tangan, bersatu, untuk menggerakkan Indonesia sekarang dan yang akan datang," katanya di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Ahad, 28 Oktober 2018.
Menurut Jokowi, Indonesia dengan para pemudanya bisa berkompetisi dengan negara lain ke depan. Syaratnya, kata dia, pembangunan sumber daya manusia dijadikan prioritas dan dimaksimalkan. "Sangat optimistis," tuturnya.
Baca: Jokowi Sebut Penggratisan Jembatan Suramadu Bukan Politis
Terlebih, menurut Jokowi, Indonesia bakal mengalami bonus demografi pada 2020-2030 akibat besarnya jumlah penduduk dengan usia produktif. Jika SDM saat ini berhasil dimaksimalkan, maka dampaknya akan terasa saat itu.
"Betul-betul berdampak signifikan terhadap setiap gerak-gerak pemuda dalam rangka memajukan negara ini, membawa Indonesia maju," ujarnya.
Jokowi saat ini berada di Jawa Timur dalam rangka kunjungan kerja. Namun sore nanti ia akan kembali ke Jakarta untuk menggelar acara peringatan Sumpah Pemuda di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.