Sementara itu, jalannya Aksi Bela Tauhid di sekitar Monas diikuti ribuan orang. Mereka menuju Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Jumlah massa yang mencapai ribuan orang tersebut bergerak mengikuti sebuah truk yang dijadikan kendaraan komando sembari menyerukan kalimat tahlil dan takbir. Akibat aksi ini, ruas Jalan Merdeka Barat dari Jalan M.H. Thamrin menuju Jalan Medan Merdeka Utara ditutup dan berimbas pada pengalihan arus lalu lintas menuju Jalan Budi Kemuliaan.
Aksi Bela Tauhid merupakan buntut dari kasus pembakaran bendera di Garut pada Senin, 22 Oktober lalu. Pembakaran bendera mirip atribut Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser NU tersebut terjadi saat Peringatan Hari Santri di sana.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qaumas mengatakan, organisasinya siap mengikuti proses hukum atas dua anggota Banser NU yang ditangkap oleh petugas Polda Jawa Barat. "Kami sangat menghargai dan akan mengikuti proses hukum yang berjalan," kata Yaqut, Rabu 24 Oktober 2018.
Pembakaran bendera tidak direncanakan. Itu terjadi karena ada seseorang yang mengibarkan bendera mirip HTI saat acara. Setelah orang tersebut ditangkap dan benderanya diminta, lalu dibakar. Yaqut mewakili kepengurusan GP Ansor dan Banser NU menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan tersebut. "Kami meminta maaf kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.
TAUFIQ SIDIQ | ANTARA