Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Din Syamsuddin: Jangan Ada Perpecahan karena Pembakaran Bendera

image-gnews
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (tengah) berserta jajaran pengurus pusat GP Ansor saat memberikan keterangan pers terkait insiden pembakaran bendera bertulikan kalimat Tauhid oleh Banser NU, Rabu 24 Oktober 2018, di PP Ansor Jakarta Pusat. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (tengah) berserta jajaran pengurus pusat GP Ansor saat memberikan keterangan pers terkait insiden pembakaran bendera bertulikan kalimat Tauhid oleh Banser NU, Rabu 24 Oktober 2018, di PP Ansor Jakarta Pusat. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin meminta umat Islam tidak terpecah akibat insiden pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat karena harga yang harus dibayar terlalu mahal. “Kalau ukhuwah islamiyah rusak, terjadi perpecahan umat islam, akan berakibat perpecahan bangsa karena umat islam mayoritas,” kata Din di Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 25 Oktober 2018.

Din mengatakan insiden pembakaran bendera harus dilihat secara jernih. Kalau dirasakan sebagai kesalahan sebaiknya diakui. “Jangan dibungkus-bungkus dengan apologi, dengan alibi, itu tidak menyelesaikan masalah, karena Tuhan Maha Tahu.”

Baca: GP Ansor: Pembakaran Bendera Spontanitas, Kami Minta Maaf

Menurut Din, membakar bendera demgan warna apapun yang bertulis kalimat tauhid tidak bisa dibenarkan. Hal itu begitu prinsipil bagi penganutnya. “Mau HTI atau mau apapun, apalagi bukan."

Mantan utusan khusus presiden untuk dialog dan kerjasama antaragama dan peradaban itu menjelaskan bahwa kalau ada bendera terlarang itu urusan negara. Tidak boleh dibakar oleh siapapun. “Ambil saja, serahkan ke polisi sebagai barang bukti.” 

Bendera bertulis huruf Arab Laa ilaaha illallah dibakar oleh sekelompok anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU di lapangan Limbangan, Kabupaten Garut, di sela acara peringatan Hari Santri Nasional. Saat ratusan santri berkumpul dan upacara peringatan Hari Santri Nasional, Ahad, 21 Oktober 2018, tiba-tiba ada salah satu peserta yang mengibarkan bendera bertuliskan kalimat tauhid. Tak lama kemudian, tiga orang berseragam  Banser itu mengamankan orang yang mengibarkan bendera itu.

Baca: Soal Pembakaran Bendera di Garut, Jokowi: Serahkan ke Polri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara refleks tiga orang yang menggunakan seragam Banser merebut bendera itu. "Bendera itu awalnya akan diinjak-injak, namun tiga orang ini berinisiatif membakar bendera itu," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Brigadir Jenderal Agung Budi Maryono di Mapolda Jabar, Jalan Sukarno Hatta, Bandung, Selasa, 23 Oktober 2018.

Din meminta pembakar bendera tidak menggunakan alasan provokasi sebagai penyebab pemicu pembakaran untuk dalih. “Kalau ada yang korupsi, bilang terprovokasi. Gak bisa juga gitu.”

Simak: Intisari Rapat Khusus Polhukam Soal Pembakaran Bendera

Dalih terprovokasi itu, kata Din, akan merusak penegakan hukum jika digunakan sebagai alasan untuk menghadapi konsekuensi hukum. “Aduh, dijadikan alasan. Itu akan rusak penegakan hukum kita.” Ia berharap polisi menegakkan hukum dengan adil dalam masalah pembakaran bendera di Garut itu.

Menurud Din, tidak boleh ada orang maupun organisasi yang mengambil tugas polisi. Perilaku main hakim sendiri tidak bisa dibiarkan karena bisa diikuti oleh yang lain. “Polisi akan kelabakan sendiri.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

7 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

9 hari lalu

Mantan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam demonstrasi GPKR menuntut pemakzulan Presiden Jokowi dan menolak pemilu curang. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GKPR mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

9 hari lalu

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan
Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

Din Syamsuddin mengaku menggerakan aksi demo di DPR.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

10 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.


Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

11 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. TEMPO/ Imam Sukamto
Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

Beredar poster ajakan demo kecurangan Pemilu 2024 sejak besok-Rabu di KPU RI dan Gedung DPR


Tolak Kezaliman Jokowi, Din Syamsuddin akan Gerakkan Demo di DPR Selasa Lusa

11 hari lalu

Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita, Din Syamsuddin, dalam acara Rakernas 2022 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin, 16 Mei 2022. Sumber: youtube Partai Pelita
Tolak Kezaliman Jokowi, Din Syamsuddin akan Gerakkan Demo di DPR Selasa Lusa

Din Syamsuddin mengatakan banyak pihak yang akan hadir dalam demonstrasi tersebut.


135 Tokoh Ungkap Tujuh Dugaan Kecurangan TSM dalam Pemilu 2024

36 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
135 Tokoh Ungkap Tujuh Dugaan Kecurangan TSM dalam Pemilu 2024

Ratusan tokoh menyampaikan pernyataan sikap untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dinilai penuh dengan kecurangan


Ratusan Tokoh Dukung Hak Angket Soal Dugaan Pemilu Curang, Ada Din Syamsuddin hingga Roy Suryo

36 hari lalu

Ratusan Tokoh dari berbagai kalangan, dalam konfrensi pers menolak pemilu curang terstruktur sistematik dan masif Rabu, 21 Febuari 2024 di Ballroom Sultan Hotel Jakarta Pusat. TEMPO/Dina Riani (Magang)
Ratusan Tokoh Dukung Hak Angket Soal Dugaan Pemilu Curang, Ada Din Syamsuddin hingga Roy Suryo

Din Syamsuddin sebagai salah satu perwakilan tokoh menyatakan hak angket akan membantu penegakan hukum.


100 Tokoh Tuding Jokowi Menyalahgunakan Kekuasaan di Pilpres 2024

36 hari lalu

Presiden Jokowi bersama Menhan yang juga Calon Presiden, Prabowo Subianto sebelum acara pelantikan Menkopolhukam dan Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
100 Tokoh Tuding Jokowi Menyalahgunakan Kekuasaan di Pilpres 2024

Jokowi dianggap turut andil secara nyata memberi dukungannya terhadap Prabowo-Gibran dengan mengerahkan kekuasaannya sebagai kepala negara.


Din Syamsuddin Puji Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam Debat Capres

8 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Din Syamsuddin Puji Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam Debat Capres

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mendapatkan penilaian tertinggi dari tokoh muhammadiyah Din Syamsuddin dalam debat capres kemarin.