Jokowi menyadari, sudut pandang politik memang menjadi bagian dari kepandaian para politikus untuk mempengaruhi masyarakat. "Hati-hati saya titip ini, hati-hati. Hati-hati banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," kata Presiden Jokowi.
Baca: Fadli Zon Pertanyakan Rencana Pemerintah Cairkan Dana Kelurahan
Masih ucapan Jokowi. "Saya ngomong apa adanya saja, sehingga marilah kita saring, kita filter mana yang bener mana yang nggak bener, mana yang betul mana yang gak betul. "Masyarakat sekarang saya lihat sudah semakin pintar, semakin matang dalam berpolitik. Sehingga jangan sampai kita ini dibawa, dipengaruhi oleh politikus-politikus yang hanya mengejar kepentingan sesaat, mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan".
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dana kelurahan yang dialokasikan pada 2019 mencapai Rp 3 triliun. Anggaran tersebut berasal dari dana desa pada 2019, yang sudah dialokasikan sebesar Rp 73 triliun.
Dana desa tetap naik dari Rp 60 triliun menjadi Rp 70 triliun sesuai dari perkembangan dan kapasitas dari desa. Namun, Sri Mulyani mengatakan, penyaluran dana kelurahan ini memang masih membutuhkan mekanisme sendiri agar tidak berakibat ganda dengan penyaluran dana desa.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, mengaku heran dana kelurahan baru diturunkan menjelang Pemilu 2019. Menurut dia, dana kelurahan seharusnya dimasukkan dalam Rancangan APBN 2019 saat Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan 16 Agustus lalu.