TEMPO.CO, Jakarta-Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Girikesumo, di sela kunjungan kerjanya ke Semarang, Jawa Tengah, Jumat malam,19 Oktober 2018. Dalam kunjungannya Jokowi berdiskusi soal Hari Santri dengan pimpinan pondok pesantren, Munif Muhammad Zuhri.
Pemerintahan Jokowi sejak 2015 telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Jokowi menuturkan pemerintah komitmen memberi perhatian lebih ke pondok pesantren agar melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak.
Baca: Warna-warni Kegiatan Sambut Hari Santri Nasional
"Ke depan kami ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain," katanya dikutip dari siaran pers Sekretariat Kepresidenan, Sabtu, 20 Oktober 2018.
Selain soal Hari Santri Nasional, Jokowi dan Munif berdiskusi mengenai kebangsaan dan tata negara. Menurut Jokowi, Munif memberikan sejumlah pandangan yang berkesan. "Beliau menyampaikan pandangan-pandangan yang menurut saya pandangan beliau mengenai ketatanegaraan sangat luar biasa," ucapnya.
Simak: Cak Nun ke Ma'ruf Amin: Jangan Hanya Perjuangkan Hari Santri
Selain itu, Jokowi bercerita kunjungannya kali ini sekaligus untuk bersilaturahmi dengan Munif yang sejak 2014 belum pernah lagi bertemu. "Saya ini sering ke Semarang. Tapi setelah kedatangan saya ke Pak Kiai di 2014, saya belum pernah (bertemu lagi). Jadi pas ini saya ke Semarang saya sangat menyempatkan diri untuk bertemu beliau," ujarnya