INFO NASIONAL - Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia memberikan kesempatan lebih mudah kepada para pemilik modal finansial lebih besar untuk menjadi caleg. Apalagi jika mereka itu berasal dari kalangan artis dan selebritis yang sudah dikenal masyarakat. Sementara para akademisi, profesor, doktor dan ulama, memiliki kesempatan yang lebih kecil.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR di kalangan Pimpinan Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di gedung serbaguna Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa, 16 Oktober 2018.
Baca Juga:
Tetapi, kata Mahyudin, mereka yang terpilih karena mengeluarkan modal yang banyak itu berisiko melakukan korupsi. Itu dilakukan untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan selama kampanye. Karena itu, sebaiknya masyarakat berpikir ulang untuk memilih para calon yang telah menghamburkan uang selama kampanye, jika ujung-ujungnya hanya akan melakukan tindak korupsi.
"Karena itu, MPR merasa perlu untuk terus melaksanakan sosialisasi Empat Pilar, dan mengingatkan bahwa tindak pidana korupsi itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," ujar Mahyudin.
Selain itu, sosialisasi Empat Pilar juga diharapkan mampu menghantarkan bangsa Indonesia melewati ketegangan akibat tahun politik dengan selamat. Karena ketegangan yang muncul jelang pilpres 2019 terasa sangat sengit dan bisa memicu terjadinya perpecahan setiap saat.
Baca Juga:
"Kami merasa penerapan nilai-nilai Pancasila itu sangat urgent, jangan sampai menunggu setelah kita terpecah baru akan melaksanakan sila-sila Pancasila," kata Mahyudin. (*)