TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Pers atau LBH Pers Nawawi Bahrudin menyayangkan langkah Polri yang akan menyelidiki Indonesialeaks karena memberitakan dugaan perusakan barang bukti perkara yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi oleh dua perwira penyidik Polri. Nawawi mengatakan Polri menunjukkan pendekatan dengan menggunakan kekuasaan jika menyelidiki Indonesialeaks.
"Kami menyayangkan ada upaya-upaya yang arah pendekatannya menggunakan kekuasaan," kata Nawawi kepada Tempo, Selasa 16 Oktober 2018. Seharusnya pemberitaan ini dijadikan sebagai bahan introspeksi bagi aparat hukum baik Polri maupun KPK. Polri, kata Nawawi, seharusnya bersikap legowo dan menyelidiki personel Polri yang diduga terlibat dalam kasus itu.
Baca: AJI Tegaskan Data Indonesialeaks Valid
Pada 8 Oktober 2018, Indonesialeaks, platform investigasi beberapa media dan Aliansi Jurnalis Independen mengungkap kejanggalan dalam skandal suap pengusaha daging Basuki Hariman kepada hakim konstitusi Patrialis Akbar pada Januari 2017. Barang bukti kasus suap itu diduga dirusak dua penyidik KPK saat itu, Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy dan Komisaris Harun.
Barang bukti itu adalah sebuah buku merah yang mencatat pengeluaran uang Basuki yang ditengarai salah satunya diberikan kepada petinggi polisi, Tito Karnavian yang saat itu Kepala Polda Metro Jaya. Dalam kasus ini, kata Nawawi, setidaknya ada kejanggalan dari penarikan Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy dan Komisaris Harun dari KPK, sebelum masa kerjanya di KPK selama 10 tahun berakhir.
Baca: Ketua AJI: Yang Bilang Indonesialeaks Hoax adalah Fanatik
Polri tidak menyelidiki dugaan perusakan itu, malah akan menyelidiki Indonesialeaks. "Untuk di dalam kepolisian tidak ada. Saya jamin solid," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat ditanya soal langkah kepolisian terhadap temuan Indonesialeaks, di PTIK, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018. "Kami lakukan penyelidikan keluar," ujarnya lagi.
Polri, kata Nawawi, menjawab temuan Indonesialeaks dengan cara menggunakan kekuasaan. “Kalau memang ada masalah, silakan diuji ke Dewan Pers," kata Nawawi.
Simak: AJI Tegaskan Data Indonesialeaks Valid
Langkah ini lebih bijak dibanding gusar dengan pemberitaan temuan Indonesialeaks dan mencoba mengusut siapa di balik pemberitaan. "Jangan berpikir ada yang mengganggu mereka (Polri) dan langsung menyidik siapa mengganggu."