TEMPO.CO, Yogyakarta-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) turut mengomentari aksi teror terhadap tradisi sedekah laut yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal di Pantai Baru, Bantul, Jumat, 12 Oktober 2018. “Saling menghargai itu menjadi sesuatu yang penting, tidak merasa benar sendiri,” ujar Sri Sultan, Senin, 15 Oktober 2018.
Sultan berharap aksi teror satu kelompok ke kelompok masyarakat lain, seperti kasus sedekah laut itu jangan sampai terulang. “Jangan sampai terjadi lagi,” ujar Sultan.
Baca: GKR Hemas Menilai Pelarangan Sedekah Laut Upaya Merusak Budaya
Sultan percaya polisi bakal bergerak menuntaskan kasus itu. Menurut informasi terakhir, polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan belum menetapkan tersangka. “Walaupun belum ada yang ditangkap, kan bukan berarti proses hukum berhenti” ujar Sultan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendukung polisi mengusut dan menindaktegas para pelaku teror. "Tidak boleh ada pihak tertentu yang melakukan aksi kekerasan dan perusakan dengan alasan apapun,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto.
Simak: Sekjen NU Kecam Teror Acara Sedekah Laut di Yogyakarta
Eko menyesalkan ulah orang-orang tak bertanggung jawab itu. Apalagi yang disasar adalah kegiatan budaya nelayan di pesisir pantai selatan yang merupakan kekayaan budaya yang hidup lama di tengah masyarakat.
Menurutnya setiap aksi perusakan oleh kelompok orang merupakan pelanggaran hukum dan tidak sesuai dengan etika moral yang berkembang di masyarakat Yogya. "Kekerasan ini juga nyata-nyata bertentangan dengan nilai keistimewaan DIY yang di dalamnya menjunjung tinggi kebhinekaan,” ujarnya.
Lihat: Gus Miftah: Yang Meneror Acara Sedekah Laut Gagal Paham
Jumat malam pekan lalu sekelompok orang datang dan mengobrak-abrik properti yang akan digunakan untuk upacara sedekat laut itu. Pelaku juga memasang spanduk bertuliskan 'Kami menolak semua kesyirikan berbalut budaya, sedekah laut atau selainnya'.
"Informasi yang kami himpun dari masyarakat menyebutkan kelompok ini datang untuk merusak apa yang sudah dipersiapkan masyarakat untuk sedekah laut dan langsung pergi," kata Kepala Kepolisian Resor Bantul Ajun Komisaris Besar Sahat M. Hasibuan.
PRIBADI WICAKSONO