TEMPO.CO, Jakarta - Korban gempa Palu di Kampung Kayumalue, mendapat hiburan baru pasca-dua pekan tinggal di tenda pengungsian. Ahad malam, 14 Oktober 2018, TNI menggelar nonton film bareng di posko pengungsian tersebut.
Baca: Relawan Turki Soal Penolakan Relawan Asing ke Daerah Gempa Palu
"Mulanya ada permintaan dari warga dan penanggung jawab wilayah, jadi kami adakan," kata Asisten Teritorial dan Komandan Sektor Palu Kolonel (Inf) Muchidin saat ditemui di lokasi pengungsian tersebut, Ahad malam, 14 Oktober 2018. Muchidin mengatakan hiburan ringan ini akan membantu masyarakat memulihkan traumanya.
Komandan SSY 3 Yon Arhanud 16 divisi 3 Kostrad, Letkol ARH Agung Rahman Wahyudi, mengatakan program itu tercetus ketika masyarakat mengeluh bosan mengungsi. Sebab, aktivitas belum kembali normal. Warga pun tak memiliki hiburan apa pun kecuali mengobrol satu sama lain.
Agenda nonton film sebenarnya telah dilakukan sejak Sabtu malam. Sedangkan Ahad malam merupakan malam kedua acara serupa dihelat. Dua kali berturut-turut, film yang diputar pun bergenre komedi. “Semalam Transformer dan malam ini Kungfu Hustle,” ujar Agung.
Warga Kayumalue Pajeko, Enangse (30 tahun), mengaku tak dapat mencerna dengan baik maksud film itu. Namun ia cukup terhibur dengan euforia masyarakat menonton sinema layar lebar yang disetel TNI.
Baca: Pengungsi Gempa Palu Mulai Sakit, Wilayah Terdampak Akan Diasap
Menanggapi itu, Agung masih mengupayakan para pengungsi dapat mengkonsumsi film Indonesia. Ia mengakui saat ini pihaknya terkendala stok. Adapun sebelum menonton, film-film tersebut harus dikurasi. Artinya, hanya fillm-film untuk semua umur yang boleh ditonton. Selain itu, mereka menghindari memutar film bernuansa perang atau kesedihan.
Adapun perkakas nonton film, seperti proyektor, laptop, pengeras suara, dan peralatan lainnya merupakan swadaya dari masyarakat dan pinjaman dari TNI.
Acara nonton bareng ini akan digelar saban hari. Selain menonton film, pengungsi akan dihibur oleh pertunjukan musik organ tunggal yang merupakan sumbangan dari masyarakat.
Saat ini, Posko Pengungsian Kampung Kayumalue menampung siapa pun warga yang mau tinggal di sana. Penanggung jawab posko mencatat lokasi tersebut bisa dihuni hingga 2 ribu pengungsi. Namun saat ini jumlah pengungsi baru seribu orang.
Agung berharap masyarakat di sekitar Palu Utara mau dilokalisasi ke sana. “Supaya pendistribusian bantuannya mudah,” ujarnya. Posko tersebut telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya sanitasi, MCK, rumah ibadah darurat, dan dapur umum.