TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah terdampak tsunami dan gempa Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya akan disterilkan dari wabah penyakit melalui pengasapan desinfektan. Kepala Penerangan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Sulawesi Tengah Kol. Inf. Teguh Puji Raharjo mengatakan upaya pembersihan bakteri di pengungsian korban gempa Palu itu dilakukan pada Selasa, 15 Oktober 2018.
Sedianya pengasapan akan dilaksanakan Senin besok. “Namun karena ada pertimbangan teknis sehingga diundur,” kata Teguh saat ditemui di Korem 132/Tadulako, Sulawesi Tengah, Ahad, 13 Oktober 2018.
Baca: Rumahnya Retak karena Gempa Palu, Cinta Pilih Tinggal di Tenda
Pengasapan dinilai perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit. Penyakit yang rentan muncul untuk kondisi pasca-bencana ini adalah kolera, disentri, dan malaria.
Daerah sasaran penyemprotan udara ini meliputi kawasan Petobo, Palu, seluas 18 hektare. Lalu, Balaroa 47 hektare, dan Jono Oge yang belum dipastikan luas pengasapannya.
Baca:Heli Harapan Para Korban Gempa Palu di Pegunungan
Pengasapan akan memanfaatkan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam teknis pelaksanaannya, helikopter akan terbang rendah di kawasan pengungsian korabn gempa dan tsunami Palu. Sedangkan cairan yang disemprotkan berjenis desinfektan dengan dosis tertentu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. “Fogging tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan,” kata Teguh.
Meski demikian, masyarakat diimbau tetap memperhatikan jarak aman. Warga terdampak gempa Palu tidak diperkenankan mendekat dan dipastikan harus berada di radius aman dari wilayah penyemprotan.
