TEMPO.CO, Jakarta-Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan situasi pascagempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, berangsur pulih.
"Situasi di sana (Palu, Poso, dan Donggala), berangsur lebih baik pada hari ini. Dapat dilihat dari situasi keamanan bisa dikendalikan aparat polisi yang mengelola keamanan dibantu TNI," ujar Dedi di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 12 Oktober 2018.
Baca: Wamen ESDM: 85 Persen Kapasitas Listrik di Palu Sudah Pulih
Hingga saat ini, kata Dedi, Polri masih melaksanakan tugas pokoknya, yakni pelayanan, preventif seperti penjagaan dan pengawalan. Beberapa sentra pelayanan seperti pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) sudah aktif di Polsek, Polres, dan Polda.
Pelayanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di wilayah Donggala dan Sigi pun sudah bisa dilaksanakan. "Tapi (pelayanan SIM) di Palu masih belum bisa, karena faktor peralatan yang rusak," ucap Dedi.
Di sisi lain, roda perekonomian di Palu dan Donggala, kata Dedi, mulai berjalan normal. Sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan sudah aktif. "Indikator berikutnya terlihat Palu semakin baik roda perekonomian adalah pasar inpres, kemudian pedagang kelontong sudah buka, pasar tradisional sudah hampir 70-80 persen sudah operasi. Pasar tradisional Donggala dan di Sigi juga mulai buka," kata Dedi.
Simak: Sekjen PBB Apresiasi Langkah Pemerintah Tangani Gempa Palu
Mulai menggeliatnya perekonomian di Palu didukung oleh perbaikan sejumlah infrastruktur, seperti jalan yang sempat mengalami kerusakan pascabencana alam. Sehingga, beberapa logistik sudah bisa dipasok ke wilayah terdampak.
"Kemudian jalur pasokan buah-buahan, sayur mayur dan pertanian dari Sigi ke Poso dan beberapa kabupaten di Sulteng sudah masuk pasar tradisional. Makanan semakin mencukupi masyarakat Palu," ucap Dedi.