Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MPR Mencetak Masyarakat Menjadi Narasumber Empat Pilar

image-gnews
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Nasdem Bachtiar Aly serta T. B. Sjoenmandjaja dari Fraksi PKS, menjadi pembicara dalam TOT Empat Pilar di kalangan TNI AL, Surabaya, Jawa Timur, 12 Oktober 2018. (dok MPR RI)
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Nasdem Bachtiar Aly serta T. B. Sjoenmandjaja dari Fraksi PKS, menjadi pembicara dalam TOT Empat Pilar di kalangan TNI AL, Surabaya, Jawa Timur, 12 Oktober 2018. (dok MPR RI)
Iklan

INFO NASIONAL-- Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Nasdem Bachtiar Aly mengatakan MPR mempunyai Badan Sosialisasi yang beranggotakan 45 orang yang bertugas khusus untuk mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada seluruh lapisan masyarakat.

Selain dari anggota Badan Sosialisasi, dikatakan oleh pria kelahiran Banda Aceh itu semua anggota MPR juga mempunyai kewajiban yang sama, yakni ikut mensosialisasikan Empat Pilar.

Meski demikian, Guru Besar UI itu mengatakan MPR juga mengajak elemen masyarakat dan pemerintah untuk ikut mensosialisasikan Empat Pilar. "Untuk itu MPR melakukan training of trainer (TOT)," ujarnya saat menjadi pembicara dalam TOT di kalangan TNI AL, Surabaya, Jawa Timur, 12 Oktober 2018. Pelatihan untuk pelatih diharapkan mampu mencetak narasumber-narasumber Empat Pilar yang kompeten.

Menurut Bachtiar Aly, TOT diperuntukkan tidak hanya bagi perwira menengah AL namun juga sudah dilakukan di kalangan Angkatan Darat, Angkatan Udara, Kepolisian, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru, mahasiswa, dan lapisan masyarakat lainnya baik di tingkat pusat maupun daerah. "Setelah TOT sampaikan Empat Pilar di lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Mesir itu.

Menjaga Empat Pilar, menurut Bachtiar Aly adalah hal yang harus dilakukan oleh semua warga negara. Bangsa ini bisa terbentuk karena perjuangan dari para pendahulu. Dipaparkan bagaimana para jong, dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Ambon, Betawi, Sunda, pemuda Islam, dan dari daerah serta organisasi pemuda lainnya menggagas Indonesia.

Saat itu meski Indonesia belum ada namun mereka sudah menyatakan satu nusa, bangsa, dan bahasa Indonesia. Dalam soal bahasa, Bachtiar Aly menyatakan para pemuda memilih bahasa Melayu, yang saat itu sebagai lingua franca dari Madagaskar hingga Melayu, menjadi bahasa persatuan. "Jadi bukan memilih bahasa yang mayoritas yang digunakan," tuturnya.

Dirinya bersyukur bahasa Indonesia menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Hal demikian tidak terjadi di Belgia, India, yang tidak memiliki bahasa persatuan. "Di Belgia itu ada bahasa Perancis, Belanda, Jerman, bahkan Inggris," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan itu, Bachtiar Aly mengingatkan semua akan bahaya hoax. Menurutnya sesuatu yang merugikan masyarakat sebaiknya tak diekspos. Bila sesuatu kebohongan diulang-ulang maka hal yang demikian seolah-olah menjadi benar. 

Meski demikian diharapkan bila kita tahu dan mengerti jangan diam. Diungkapkan berkuasanya Hittler di Eropa karena banyaknya orang-orang yang pandai dan tahu namun mereka pada diam. "Jerman menjadi negara otoriter karena orang pandai diam," ucapnya.

Anggota MPR dari Fraksi PKS, T. B. Sjoenmandjaja yang dalam kesempatan tersebut menjadi pembicara, mengakui forum TOT di kalangan TNI AL berlangsung dengan baik. "Mereka banyak menyampaikan pertanyaan, pendapat bahkan kritik," ujarnya.

Dikatakan sosialisasi yang dilakukan ini merupakan amanah dari UU MD3. "Sosialisasi diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Ormas, mahasiswa bahkan pengamen dan klub penggemar sepeda onthel pun pernah mendapat sosialisasi,” ucapnya.

Terkait pelajaran PMP yang pernah tidak diajarkan lagi di sekolah, dari SD hingga SMA. Pria asal Sukabumi itu menceritakan saat dirinya menjadi anggota Komisi X DPR, ia pernah bertemu dengan Menteri Pendidikan M. Nuh. Kepada M. Nuh, Sjoemandjaja mengatakan dirinya sudah melakukan sosialisasi kepada guru-guru. "Untuk itu saya menyampaikan kepada Mendikbud agar PMP dimasukkan kembali ke dalam kurikulum sekolah," tuturnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.