Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kegiatan Para Relawan Gempa Palu Saat Rehat di Malam Hari

image-gnews
Seorang relawan membakar sampah pascagempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 11 Oktober 2018. Pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah hingga 26 Oktober 2018, sedangkan proses evakuasi korban resmi dihentikan. ANTARA/Wahyu Putro A
Seorang relawan membakar sampah pascagempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 11 Oktober 2018. Pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah hingga 26 Oktober 2018, sedangkan proses evakuasi korban resmi dihentikan. ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Lapangan Tenis Syaiful Anwar di Komando Resor Militer 132/Tadulako Palu, Selawesi Tengah ibarat rumah kedua bagi para relawan gempa Palu. Selama mengabdi sebagai petugas kemanusiaan, segala aktivitas kelompok nirlaba ini terpusat di sana.

“Seperti di gunung, ini rumah kami,” kata Koordinator Lapangan Pusat Koordinator Daerah Mapala Sulawesi Selatan Ikbal Arianto kepada Tempo di lokasi, Kamis malam, 11 Oktober 2018. Mereka bernaung di sebuah tenda yang muat untuk 35 orang.

Baca: Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Lapangan itu ramai kalau malam. Selepas bekerja dari pagi hingga sore, apa yang dilakukan relawan ini saat malam hari?

Sebanyak 32 orang relawan komunitas Mapala biasanya berkumpul di depan tenda untuk mengobrol saat petang tiba. Lantunan petikan gitar mengiringi obrolan mereka. Tak pernah absen, menurut Ikbal, lagu-lagu Efek Rumah Kaca adalah yang utama didendangkan.

“Kelesuan ini jangan lekas pergi....Aku menyelami sampai lelah hati.” Lamat-lamat, lagu Melankolia dimainkan seorang pemain gitar. Iramanya berupa petikan dengan not-not yang persis aslinya dan tidak dikembangkan. Para pecinta alam itu pun menyanyi lirih mengikuti nada-nada gitar. Lagu-lagu lain dalam album Kamar Gelap dan Sinestesia gubahan Cholil Mahmud kemudian dimainkan menyusul.

Baca: Dua Pekan Bertugas di Palu, Begini Kondisi Para Relawan

Lagu Efek Rumah Kaca, menurut Ikbal, adalah hiburan bagi mereka. Lagu ini mencairkan suasana dan menyeragamkan selera. “Kami biasanya main gitar sambil minum kopi dan menyiapkan kegiatan untuk besok pagi,” kata dia. Tim Ikbal bertugas membantu petugas evakuasi untuk mencari korban hilang dan tertimpa reruntuhan di sejumlah titik terdampak gempa serta tsunami di Palu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka juga diterjunkan untuk menangani pemakaman jenazah di tempat-tempat pemakaman umum. Dua di antara puluhan anggota Mapala itu adalah perempuan. Mereka bertugas sebagai tim medis. Keduanya bekerja sama dengan salah satu lembaga swadaya sosial khusus penanganan kesehatan.

Pembagian tugas dan koordinasi untuk esok hari selalu dilakukan malam sebelumnya. Pada kesempatan yang sama, mereka akan mengevaluasi kegiatan yang sudah mereka lalui seharian. Para anggota Mapala juga akan menceritakan pengalaman menarik yang ditemui di lapangan saat malam hari. Misalnya soal penemuan mayat. “Ceritanya macam-macam. Ada yang menemukan mayat hanya berupa potongan tubuh,” kata Ikbal.

Baca: TNI Bantah Ada Penolakan Relawan Asing untuk Korban Gempa Palu

Para anggota Mapala yang berasal dari kota-kota seluruh Indonesia, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bogor, dan Lombok ini bukan yang pertama kalinya menangani bencana. Saat gempa Lombok Agustus lalu, mereka juga terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi korban.

Para relawan pun bergerak atas komando dari tim Basarnas atau TNI. Biasanya, saat malam, petugas-petugas itu akan memberi arahan relawan untuk kegiatan yang dilakukan esok hari. “Setelah kelar koordinasi ya kami sharing-sharing lagi. Biasalah, kayak pas kemah di gunung,” kata Ikbal.

Hingga dini hari, senda gurau para relawan ini belum surut. Celetukan satu sama lain terdengar renyah sampai gerimis turun. Suara hujan menelan gurauan mereka. Namun, lagu Efek Rumah Kaca lamat-lamat masih terdengar. “Kemanusiaan itu seperti terang pagi, letakkan harapan, menepis kabut gelap.” Seorang pemain gitar memetik senar memainkan lagu berjudul Seperti Rahim Ibu. Dalam hujan deras, suara petikan gitar itu hilang.

Baca: JK Akan Tinjau Penanganan Bencana Gempa Palu bersama Sekjen PBB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

3 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

16 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

16 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

Top 3 dunia, Israel ketar-ketir setelah Amerika Serikat mengancam akan mengubah kebijakannya jika bantuan tak diizinkan masuk ke utara Gaza


Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

17 hari lalu

Para pelayat menunaikan salat jenazah di samping jasad warga Palestina pekerja World Central Kitchen (WCK, Issam Abu Taha, yang tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan pekerja lainnya termasuk orang asing, di selatan Jalur Gaza 2 April 2024. REUTERS/Ahmed Zakot
Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

Australia akan menunjuk penasihat khusus untuk bekerja sama dengan Israel dalam investigasi insiden di Gaza yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan.


Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

17 hari lalu

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.


Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

18 hari lalu

Para pelayat menunaikan salat jenazah di samping jasad warga Palestina pekerja World Central Kitchen (WCK, Issam Abu Taha, yang tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan pekerja lainnya termasuk orang asing, di selatan Jalur Gaza 2 April 2024. REUTERS/Ahmed Zakot
Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.


AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

18 hari lalu

Jenazah seorang pekerja World Central Kitchen (WCK), diangkut dengan tandu oleh paramedis di Deir al-Balah, Gaza 1 April 2024. Warga negara dari Australia, Inggris dan Polandia termasuk di antara tujuh orang yang bekerja untuk World Central Kitchen yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah pada hari Senin. Reuters/Handout melalui  REUTERS
AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza


Joe Biden Prihatin 7 Relawan World Central Kitchen Tewas dalam Serangan Israel

19 hari lalu

Relawan di salah satu dapur World Central Kitchen (WCK) menyiapkan makanan untuk disajikan kepada pengungsi Palestina di kamp Rafah, Jalur Gaza selatan, 18 Maret 2024. Sejak 07 Oktober 2023, hingga 1,9 juta orang, atau lebih dari 85 persen dari populasi, telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza, bahkan ada yang mengungsi lebih dari satu kali, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang menambahkan bahwa sebagian besar warga sipil di Gaza berada dalam kondisi 'sangat membutuhkan'. bantuan dan perlindungan kemanusiaan'. EPA-EFE/HAITHAMI IMAD
Joe Biden Prihatin 7 Relawan World Central Kitchen Tewas dalam Serangan Israel

Joe Biden mengaku marah dan terpukul saat mendengar kabar ada tujuh tenaga relawan World Central Kitchen tewas dalam serangan Israel.


Kanada Mengutuk Serangan pada 7 Relawan World Central Kitchen Charity di Gaza

20 hari lalu

Relawan di salah satu dapur World Central Kitchen (WCK) menyiapkan makanan untuk disajikan kepada pengungsi Palestina di kamp Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 18 Maret 2024. Sejak 07 Oktober 2023, hingga 1,9 juta orang, atau lebih dari 85 persen dari populasi, telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza, bahkan ada yang mengungsi lebih dari satu kali, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang menambahkan bahwa sebagian besar warga sipil di Gaza berada dalam kondisi 'sangat membutuhkan'. bantuan dan perlindungan kemanusiaan'. EPA-EFE/HAITHAMI IMAD
Kanada Mengutuk Serangan pada 7 Relawan World Central Kitchen Charity di Gaza

Kanada mengutuk serangan yang menewaskan relawan World Central Kitchen Charity yang sedang bertugas di Gaza.


PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

20 hari lalu

Lencana di jaket bertuliskan World Central Kitchen setelah serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pekerja sosial asing di Deir al-Balah, Gaza, 1 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. Video Diperoleh oleh Reuters/Handout melalui REUTERS
PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

PBB menilai tewasnya tujuh relawan dari World Central Kitchen charity adalah hal yang tak terhindarkan dari perang Gaza.